Aceh – Revolusi mental merupakan sebuah Gerakan untuk mengubah cara pandang, cara fikir, sikap, perilaku, dan cara kerja bangsa Indonesia, yang mengacu pada nilai-nilai integritas, etos kerja, gotong royong, berlandaskan Pancasila sehingga bangsa Indonesia menjadi negara yang maju, modern, Makmur, sejahtera, dan bermartabat. Pelatihan Revolusi Mental ini mendorong ASN untuk memperkuat kualitas kinerja dan mengubah cara pandang bahwa tugas kita adalah sebagai pelayan masyarakat yang memberikan layanan yang berkualitas dan professional. Pelatihan ini dibuka secara daring yang dihadiri sebanyak 29 peserta dari Universitas Syiah Kuala dan ANRI, Selasa (28/6)
Deputi Bidang Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi, Dr. Basseng M.Ed dalam sambutannya mengatakan bahwa “Hingga saat ini, Indonesia masih dikenal sebagai bangsa yang menempati peringkat yang tinggi dalam hal korupsi, nepotisme, kemiskinan, pengangguran dan lainnya. Dengan kondisi tersebut, sangat diperlukan agenda pembangunan revolusi mental, artinya membangun manusia sekaligus membangun jiwanya. Revolusi mental sebagai upaya pembangunan karakter manusia Indonesia yang berkualitas dan berdaya saing tinggi yang ditandai sebagai individu yang sehat, cerdas, adaptif, kreatif, inovatif, terampil, dan bermartabat”.
Kepala Puslatbang KHAN, Ir. Faizal Adriansyah, M.Si juga berharap, peserta pelatihan ini dapat menggali potensi diri dan mengubah pola fikir menjadi ASN yang produktif dengan tetap menjunjung tinggi nilai integritas.