Menu Close

Respon Tantangan Global Dengan Mengembangkan Kompetensi Digital ASN, LAN Buka PKA Angkatan III Tahun 2022

Jakarta – Sumber Daya Manusia Aparatur Indonesia perlu terus mengembangkan kompetensi dan skill yang relevan dengan perkembangan jaman, hal ini sejalan dengan Laporan Hasil World Economic Forum 2022 yang menjelaskan terdapat 85 juta jenis pekerjaan yang akan hilang dan tergantikan pada lima tahun mendatang dikarenakan perubahan pola kerja yang semula dikerjakan oleh manusia dapat dikerjakan oleh mesin. Menyikapi hal tersebut pemerintah perlu melakukan penyesuaian kompetensi para pemimpin birokrasi. Hal tersebut diungkapkan Deputi Bidang Kebijakan Pengembangan Kompetensi ASN, Lembaga Administrasi Negara (LAN) pada pembukaan Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan III tahun 2022 yang diselenggarakan secara daring, Senin (13/6).

Ia menambahkan, selain pekerjaan-pekerjaan yang tergantikan oleh mesin, akan muncul 97 juta pekerjaan baru yang lebih adaptif dengan adanya pembagian kerja antara manusia, mesin dan algoritma seperti data analisis, pemanfaatan teknologi digital dan artificial intelligence (AI). Tantangan ini tentu saja membutuhkan pola pikir dan etos kerja ASN yang mampu merespon segala perubahan, serta dibutuhkan fleksibilitas, kecepatan serta ketepatan dalam bekerja.

“Lingkungan strategik yang berubah sangat cepat ini perlu direspon ASN melalui terobosan-terobosan baru, cara kerja baru yang lebih efisien, efektif dan murah dengan pemanfaatan teknologi digital. Oleh karenanya, literasi digital dan pemanfaatan Big Data mutlak dibutuhkan untuk mampu beradaptasi dengan perubahan di era disrupsi saat ini,” tegasnya.

Lebih jauh, Taufiq menjelaskan, sebagai Middle Manager, Koordinator atau Jabatan Administrator memiliki pekerjaan penting dalam rangka menyambungkan tataran kebijakan dengan tataran implementasi, memastikan bagaimana kebijakan dapat terlaksana dengan baik.

Oleh karena itu melalui Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) ini kompetensi yang dibangun adalah kompetensi kepemimpinan manajemen kinerja yaitu menjamin keterlaksanaan akuntabilitas jabatan administrator, tambahnya.

Melalui PKA ini, peserta akan dibekali dengan kompetensi yang membentuk pemimpin sektor publik yang mampu menginisiasi dan mengelola perubahan tidak hanya pada aspek kognisi namun juga aspek afeksi dan kepemimpinan, mampu memimpin perubahan serta melakukan inovasi di organisasinya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, Untuk merespon perubahan yang kian pesat LAN juga merubah pola pembelajaran PKA dengan metode baru yakni Heutagogi yakni selain pembelajaran luring maupun daring peserta juga akan melakukan pembelajaran mandiri (self-determined learning) untuk mengakomodir kebutuhan kompetensi peserta.

“Selain metode pembelajaran baru, mulai Juni 2022 ini PKA juga telah menggunakan kurikulum baru yang terbagi menjadi 3 (tiga) kelompok yakni kelompok mata pelatihan inti, kelompok mata pelatihan dasar, dan kelompok mata pelatihan pilihan,kurikulum baru ini diarahkan untuk menghasilkan sosok pemimpin yang memiliki kompetensi manajerial sekaligus kompetensi pemerintahan sebagai pejabat administrator,” tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Manajerial Aparatur Sipil Negara, Dr. Caca Syahroni, S.IP., M.Si dalam laporannya menyampaikan jumlah peserta yang mengikuti PA angkatan III tahun 2022 yang berjumlah 40 orang terdiri dari 12 orang dari Kementerian, 19 orang dari LPNK dan 9 orang dari Pemerintah Daerah. 

Skip to content