Jakarta – Peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang ke 144 mengingatkan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk senantiasa memiliki semangat bangkit bersama dalam mempercepat pemulihan bangsa pasca Pandemi Covid-19. Hal ini disampaikan Sekretaris Utama Lembaga Administrasi Negara (LAN) Dra. Reny Suzana, MPPM saat menjadi Pembina Upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang diselenggarakan di halaman kantor LAN, Veteran, Jumat (20/5).
“Setelah situasi yang semakin membaik, maka saatnya untuk bangkit, Peringatan Harkitnas pada tahun ini menjadi sebuah momentum titik balik bangsa Indonesia untuk bangkit dari dampak buruk pandemi” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Reni membacakan sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk memaknai Peringatan Harkitnas tidak hanya sekedar seremonial belaka, melainkan memahami esensi dari sejarah Kebangkitan Nasional yang ditetapkan oleh Presiden Soekarno yang jatuh pada tanggal 20 Mei 1948.
“Di masa itu, terdapat ancaman perpecahan antar golongan dan ideologi di tengah perjuangan Indonesia mempertahankan kemerdekaan dari Belanda yang ingin kembali berkuasa. Sehingga, semangat persatuan yang digagas oleh Boedi Oetomo diharapkan menjadi spirit dalam menghimpun kekuatan dan mencegah perpecahan bangsa. Boedi Oetomo adalah organisasi pertama di Indonesia yang bersifat nasional dan modern dalam sejarah pergerakan kemerdekaan. Didirikan oleh Dr. Sutomo beserta para mahasiswa STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen) pada tahun 1908” jelasnya
Semangat tersebut juga hendaknya dapat dikontekstualisasikan di masa sekarang ini untuk memperkuat persatuan bangsa melalui berbagai upaya dan tindakan yang positif terutama untuk bekerja keras dan bersinergi menjaga, mempertahankan dan meningkatkan perekonomian nasional Indonesia.
Di akhir sambutannya, Reni mengatakan Di tengah momentum penanganan nasional COVID-19 yang makin membaik dan Presidensi G20 Indonesia, hendaknya kita dapat memaknai semangat pantang menyerah Dr. Sutomo untuk memperingati Hari Kebangkitan Nasional tahun ini sebagai tonggak kebangkitan dari pandemi COVID-19 juga krisis multidimensi yang sedang melanda dunia.