Menu Close

Menuju SINTA 1, Puslatbang KDOD Gelar Bedah Jurnal

SAMARINDA – Persiapan Jurnal menuju jurnal terakreditasi Sinta 1/ Terindeks Scopus menjadi tema yang diangkat dalam kegiatan Bedah Jurnal yang dilakukan Puslatbang KDOD LAN secara daring, Selasa (17/5). Sebelum kegiatan dimulai, Kepala Puslatbang KDOD LAN Dr. Muhammad Aswad, M.Si dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan bedah jurnal ini merupakan salah satu upaya dari Puslatbang KDOD untuk mempersiapkan diri menuju jurnal terakreditasi SINTA 1 / Terindeks Scopus.

Hadir sebagai narasumber pada kegiatan kali ini adalah Arbain, Sekretaris Jenderal Relawan Jurnal Indonesia (RJI) dan verifikator di SINTA Kemenristekdikti, Mendeley advisor serta editor dan reviewer di beberapa jurnal. Dalam paparannya, Arbain menceritakan pengalamannya dalam melakukan submit Jurnal Bestuur, yang diterbitkan oleh Universitas 11 Maret, terkait teknis atau mekanisme pengajuan ke Scopus. Menurut Arbain, Scopus mereject atau menerima jurnal setiap tahunnya. Oleh karena itu, dalam submisi ke Scopus ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, diantaranya adalah : 1) Histori Jurnal terbit dalam kurun waktu dua tahun; 2) Nama jurnal unik dan tidak sama dengan jurnal yang telah terindeks di Scopus; 3) Peer-reviewed jurnal; 4) Judul, abstrak dan keyword dalam bahasa Inggris; 5) Referensi disajikan dalam Roman Script; 6) Terbit regular dan tidak terlambat; 7) Website jurnal menampilkan etika publikasi; 8) Jurnal memiliki e-ISSN.

Selanjutnya, Arbain juga memberikan beberapa masukan untuk Jurnal Borneo Administrator (JBA) jika ingin menuju kepada SINTA 1 / Terindeks Scopus. Menurut Arbain, jika ingin mendapatkan nilai yang tinggi pada pre-evaluation, harus memperhatikan beberapa hal yang akan berpengaruh terhadap penilaian yang baik. “Fokus kepada diversitas editor dan author dan juga pada substansi naskah” tegas Arbain. “Jangan lupa juga untuk memeriksa kembali informasi pada web jurnal misalnya bahasanya, kemudian memeriksa informasi jurnal serupa pada Scopus secara rutin.

Hal penting lainnya yang harus diperhatikan pada JBA adalah pada halaman Aim and Scope perlu ditambahkan penelitian lingkup global/lokal, kemudian pada susunan Editor in Chief dan Managing Editor perlu diversitas editor, sedangkan susunan Associate Editors, perlu ditingkatkan lagi sejauh mana keterlibatannya. Nah, kemudian pada archive, saya melihat perlu diversitas penulis” jelas Arbain lagi. Selanjutnya Arbain juga menyampaikan bahwa masih perlu ada perbaikan pada redaksi di web JBA yang dapat dibantu dengan menggunakan Grammarly.
Puslatbang KDOD LAN berharap melalui kegiatan Bedah Jurnal ini, akan meningkatkan kapasitas atau kemampuan para pengelola JBA dalam mengelola dan mengembangkan JBA, sehingga dapat berlari cepat dalam menuju jurnal yang terakreditasi SINTA 1 / Terindeks Scopus. (ler/ler)
#lanuntuknegeri #kawanlan #makartibhaktinagari #puslatbangkdod #asnunggul #asnberakhlak #banggamelayanibangsa

Skip to content