Menu Close

Pelatihan Revolusi Mental Angkatan Pertama Puslatbang KDOD Resmi Dilepas

SAMARINDA – Pelatihan Revolusi Mental merupakan sebuah strategi pembangunan manusia dan kebudayaan yang secara terus menerus diinternalisasi dalam sistem pembangunan nasional, sehingga menjadi sistemik serta mengalami pembudayaan dalam perilaku sehari-hari. Program ini menjadi program unggulan di era Pemerintahan Presiden Joko Widodo, dan menjadi program prioritas nasional. Oleh karena itu, pelatihan ini dianggap sebagai sebuah program yang strategis, sehingga kedepannya LAN akan mengambil peran dalam melakukan monitoring dan evaluasi, serta mengumpulkan berbagai informasi terhadap RTBB seluruh peserta untuk melihat sejauhmana telah berjalan dan apakah telah berhasil mewujudkan tujuan jangka panjang yang telah ditetapkan.

Hal itu disampaikan oleh Koordinator Pelatihan dan Pengembangan Puslatbang KDOD Dr. Rahmat, MA saat mewakili Kepala Puslatbang KDOD LAN untuk melepas secara resmi Pelatihan Revolusi Mental untuk Penguatan Budaya Birokrasi yang Bersih, Melayani, dan Responsif Angkatan I Tahun 2022 secara virtual menggunakan aplikasi Zoom Meeting, Kamis (12/5). Dikatakan oleh Rahmat bahwa transformasi budaya birokrasi adalah sebuah upaya yang harus dilakukan penguatan secara terus menerus atau berkesinambungan. “Ada tiga aspek penting yang menjadi unsur utama untuk menjadi seorang agen perubahan dalam rangka mewujudkan birokrasi yang bersih, melayani dan responsive” ujar Rahmat. “Pertama, terkait dengan tata laksana. Seluruh peserta pelatihan ini telah membuat perubahan terhadap berbagai aturan terkait, Standar Operasinoal Prosedur, Standar Pelayanan, dan lain sebagainya. Kedua, peserta telah melakukan adjustment secara menyeluruh terhadap penyederhanaan birokrasi. Ketiga, adalah aspek yang terkait dengan Sumber Daya Manusia atau SDM.m Manusia adalah makhluk yang diciptakan memiliki potensi tertinggi. Namun terkadang potensi tersebut tidak bisa muncul begitu saja, harus digali, harus didorong, sehingga memerlukan upaya dari orang lain, agar kualitasnya dapat mengalami peningkatan” jelas Rahmat lagi.

Untuk itu, Rahmat berharap agar seluruh peserta dapat menjadi pendorong, penggerak, motivator, dan inisiator perubahan di dunia pemerintahan, untuk mencapai tujuan akhir yaitu mewujudkan kualitas pelayanan publik seperti yang diharapkan oleh masyarakat.
Pelatihan yang dilaksanakan sejak tanggal 16 Maret yang lalu dengan menggunakan metode blended learning ini pada awalnya diikuti oleh 25 orang peserta, namun satu orang peserta mengundurkan diri karena alasan pribadi yang mendesak, sehingga menyisakan 24 orang peserta, dan seluruhnya dinyatakan lulus atau kompeten. Peserta berasal dari berbagai daerah di Kalimantan yaitu Balikpapan, Bontang, Kutai Kartanegara, Kementerian Agama Provinsi Kaltim, Berau, Kapuas, dan Kotawaringin Timur. “Terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kami ucapkan sekali lagi kepada instansi pengirim yang telah memberikan kepercayaan kepada kami untuk memberikan peningkatan kompetensi kepada pegawainya. Tanpa peserta, we’re nothing. Seluruh fasilitas, sarana dan prasarana yang kami miliki tidak akan berarti apa-apa. Semoga anda semua berhasil menjadi agen perubahan yang Berjaya, sehingga memberikan kontribusi nyata kepada negeri kita tercinta ini” tutup Rahmat. (ler/ler)
#kawanlan #lanuntuknegeri #makartibhaktinagari #puslatbangkdodlan #asnunggul #asnberakhlak #banggamelayanibangsa

Skip to content