Menu Close

Atasi Ketimpangan Kemampuan Berinovasi, LAN Dorong Daerah Lakukan Lompatan Besar Inovasi

Jakarta – Situasi Disrupsi saat ini harus menjadi momentum bagi sektor publik terutama pemerintah daerah untuk melakukan lompatan besar (giant leap) dan transformasi yang lebih masif melalui terobosan dan inovasi baru dalam meningkatkan pelayanan publik, hal tersebut ditegaskan Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara (KKIAN) Lembaga Administrasi Negara (LAN), Dr. Tri Widodo, SH., MA saat membuka acara Dialog Inovasi (LOGIN) yang mengangkat tema Stakeholders Talk : “Retrospeksi dan Prospek Inovasi Administrasi Negara” yang diselenggarakan secara virtual, Kamis (3/2).

Tri Widodo melanjutkan, disrupsi yang dialami pemerintah daerah secara umum didominasi oleh faktor teknologi, faktor pandemic dan bencana alam. Hal ini tentu saja membuat proses pembangunan dan pelayanan publik seringkali terganggu, sehingga dibutuhkan transformasi tata kelola pemerintahan, pelayanan publik dan bisnis proses yang lebih inovatif terlepas dari bekerja secara biasa saja (business as usual). “Presiden joko Widodo dalam berbagai kesempatan menegaskan bahwa situasi pandemi covid-19, merupakan momentum kita semua untuk bangkit dan keluar dari krisis ini dengan melakukan transformasi pelayanan publik, kebijakan, serta kelembagaan” ungkapnya.

Namun demikian, masih menurut Tri Widodo, berdasarkan pengukuran Indeks Inovasi Daerah  yang dikeluarkan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), pada tahun 2021, dari total 542 Pemda (provinsi/kabupaten/kota), masih terdapat  189 atau 34,87% di antaranya berada dalam kategori ‘Kurang Inovatif’. Data tersebut menunjukan masih adanya ketimpangan kemampuan berinovasi antar daerah, terdapat daerah yang sudah familiar dengan inovasi namun banyak juga daerah yang belum. 

Lebih jauh, Tri Widodo menjelaskan, berdasarkan data indeks inovasi daerah tersebut, dalam kurun waktu 3 tahun terakhir ini dapat disimpulkan bahwa lompatan dan transformasi yang diharapkan Presiden Joko Widodo telah terjadi. Hal ini terlihat dari  beberapa kabupaten yang mengalami lompatan sangat signifikan untuk melakukan inovasi adalah kabupaten Temanggung yang mengalami lompatan 108 tingkat, dan Kabupaten Sumenep 144 tingkat. “Memasuki tahun 2021 banyak pemerintah daerah yang juga mengalami lompatan luar biasa seperti Kabupaten Padang Panjang, Kabupaten Muara Enim, Kabupaten Tegal dan Kabupaten Mamuju tengah.  Dicontohnya Kabupaten Mamuju Tengah telah berhasil melakukan 221 lompatan yang semula  nilai indeks inovasi di tahun 2019 adalah 420 dan di tahun 2021 saat ini menjadi 199.” jelasnya.

Tri Widodo menambahkan, beberapa keberhasilan juga dirasakan oleh beberapa daerah kawasan 3T (Terdepan, Terpencil dan Tertinggal), yang memiliki aksesibilitasnya masih relatif terbatas, namun faktanya bahwa daerah tersebut mampu melakukan lompatan luar biasa seperti Kabupaten Tojo Una-Una, Kabupaten Manggarai dan Kabupaten Tanimbar. Secara umum, Tri Widodo menjelaskan bahwa upaya pemerintah daerah untuk melakukan inovasi semakin meningkat dari tahun ke tahun, hal ini berdasarkan data inovasi yang dilakukan oleh LAN melalui Laboratorium Inovasi (labinov) sejak tahun 2015 hingga 2021 ini, telah menghasilkan 10.347 ide inovasi dari 101 daerah di seluruh Indonesia.

Dalam acara LOGIN ini, beberapa Kepala Daerah melakukan berbagi inspirasi (sharing) mengenai strategi membangkitkan, mengelola, dan merawat inovasi daerahnya, sehingga masing-masing daerah bisa memperbaiki status dan peringkatnya dalam Indeks Inovasi Daerah (IID) Tahun 2021 dengan lebih baik.

Pj. Bupati Muara Enim, Dr. H Nasrun Umar, SH, MM menyampaikan kunci keberhasilan Kabupaten Muara Enim adalah komitmen pimpinan yang bisa meng-create skema anggaran dan budaya untuk membangkitkan inovasi. “Selain itu adanya kolaborasi antar stakeholder, serta fasilitas pendukung. Tentunya juga dukungan dari LAN”, tambahnya.

Hal senada juga disampaikan Walikota Padang Panjang, H. Fadly Amran, BBA, bahwa untuk menumbuhkembangkan inovasi tidak bisa semata-mata top to bottom saja, tidak bisa dari kepala daerah saja, namun harus secara alamiah, dengan komitmen secara bersama-sama seluruh level birokrasi, didorong melalui reward and punishment, sehingga semua tergerak berinovasi.

Sementara itu Bupati Tegal, Dra. Hj. Umi Azizah memberikan apresiasi yang tinggi kepada LAN, karena dengan dukungan fasilitasi pendampingan Labinov dari LAN, Kabupaten Tegal dapat membuahkan hasil inovasi yang optimal sehingga mampu menjadi kabupaten terinovatif peringkat 5 dalam ajang Innovative Government Award (IGA) 2021.

Demikian juga Sekretaris Daerah Kabupaten Mamuju Tengah, H. Askary, S.Sos., M.Si., menyampaikan terimakasih sebesar-besarnya atas pendampingan yang diberikan melalui Labinov sehingga meskipun sebagai daerah 3T dan daerah yang baru berusia 9 tahun  membuktikan tetap mampu menghasilkan berbagai inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat. “Harapan ke depan LAN tetap memberikan support dan pendampingan sehingga dapat mengikis ketimpangan daerah dalam berinovasi”, pungkasnya.

Turut hadir dalam acara LOGIN ini, Kepala Pusat Inovasi Administrasi Negara LAN, Dra. Isti Heriani, MBA, beserta Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Administrator dan Pejabat Fungsional, baik di tingkat Pusat dan Daerah. (humas)

Skip to content