Menu Close

Hadirkan Narasumber dari KemenPAN dan RB, Puslatbang KDOD Gelar Webinar Leader Talk Bertemakan Reformasi Birokrasi dan Zona Integritas dalam Mendorong Kinerja Tinggi Organisasi

SAMARINDA – Puslatbang KDOD LAN kembali menggelar Leader Talk virtual melalui aplikasi Zoom Cloud Meeting, Jum’at (17/12). Dengan bertemakan Reformasi Birokrasi dan Zona Integritas dalam Mendorong Kinerja Tinggi Organisasi, Puslatbang KDOD LAN menghadirkan Ronald Andrea Annas, Ak, Asisten Deputi Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan dan Evaluasi Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan I, Kementerian Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi, sebagai Narasumber dalam kegiatan ini.

Dalam Opening Remarks yang disampaikan oleh Kepala Puslatbang KDOD Dr. Mariman Darto, ia mengakui bahwa membangun sebuah minatur pelaksanaan Reformasi Birokrasi bukanlah hal yang mudah. Namun semangat untuk menjadikan Puslatbang KDOD sebagai best practices bagi instansi lainnya, selalu dijadikan sebagai motivasi untuk mewujudkan itu semua. “Kami harus bisa menjadi instansi yang berhasil membangun birokrasi yang bersih dari KKN dan mewujudkan pelayanan publik yang berkualitas tinggi” tegasnya.

Sementara itu dalam paparannya, Ronald menegaskan bahwa instansi pemerintah seharusnya tidak hanya berorientasi kepada hasilnya saja, tetapi lebih kepada bagaimana kondisi yang ingin kita perbaiki yang umumnya berada di luar organisasi kita. “Harus ada kondisi before afternya, dimana kondisi nantinya harus lebih baik dari kondisi yang ada sekarang” tandas Ronald. “Misalnya Puslatbang KDOD sekarang, melakukan pengkajian itu bukanlah kinerjanya. Namun bagaimana hasil kajian tersebut akan membawa perubahan yang lebih baik, itulah kinerjanya, yaitu tujua yang harus kita capai” imbuhnya lagi. Untuk itu menurut Ronald, pohon kinerja dapat membantu kita untuk membongkar atau mengurai permasalahan yang ada, dimana ada derajat antara output dan outcome harus dieksplorasi variabel-variabel antaranya sebagai pembentuk outcome yang lebih tinggi.

“Kalau kita sudah membidik sebuah kinerja kita harus menganalisis lingkungan internal dan eksternal melalui analisis SWOT. Ada dua alternatif yang bisa kita pakai. Pertama, dengan strengt dan weakness yang kita miliki, bagaimana kemudian kita bisa memilih opportunity dan threats untuk mencapai kinerja. Dan alternatif kedua adalah bagaimana kita bisa menambah strength dan mengurangi weakness yang kita miliki, dimana kondisinya kita tidak bisa menghindari opportunity dan threats yang ada, seperti misalnya perkembangan teknologi dan generasi millenial yang ada. Dan itulah yang dinamakan dengan Reformasi Birokrasi” jelas Ronald. Selanjutnya Ronald juga menjelaskan bahwa Roadmap RB Nasional akan mencoba mengatasi strength dan weakness yang terkait birokrasi dalam konteks untuk mencapai kinerja yang ada di RPJMN.

Strategi pelaksanaan RB 2020-2024 disampaikan oleh Ronald ada tiga level, yaitu makro, meso, dan mikro. Level makro adalah pembuat kebijakan atau pengarahnya. Di level meso terletak pada Kementerian dan Lembaga yang tugasnya adalah memperbaiki tata kelola pemerintahan sesuai kebijakan di level makro. Kemudian di level mikro terkait dengan bagaimana mengorganisasikan atau mengimplementasikan kebijakan / program yang telah dirumuskan.

Ada tujuh kunci dalam pembangunan Zona Integritas menurut Ronald, yaitu komitmen, program yang efektif, kapasitas internal, manajemen media, anti KKN, pelayanan prima, dan kinerja. Pembangunan Zona Integritas sendiri dikatakan oleh Ronald adalah sebuah miniatur Reformasi Birokrasi. “Kalau kita membuat miniaturnya, agennya, dan role modelnya menjadi sebuah unit kecil dalam organisasi, maka organisasi akan mampu mengembangkan budaya kerja birokrasi yang anti korupsi, berkinerja tinggi, dan pelayanan publik yang berkualitas” tutupnya. (ler/ler)

#lanuntuknegeri
#kawanlan
#puslatbangkdod
#makartibhaktinagari
#asnunggul
#asnberakhlak
#banggamelayanibangsa

Skip to content