Menu Close

LAN Cetak Kader Pemimpin Perubahan yang Agile, Responsif dan Inovatif pasca Pemulihan Pandemi Covid-19

Jakarta – Kompetensi aparatur sipil negara (ASN) khususnya para pemimpin perubahan harus dapat diimplementasikan dalam mewujudkan birokrasi yang lebih lincah guna mengantisipasi segala perubahan yang terjadi di era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity dan Ambiguity) saat ini. Selain itu, kita juga masih dihadapkan pada upaya-upaya pemulihan pasca pandemi Covid-19, oleh karena pemimpin perubahan harus keluar memberikan terobosan dan cara kerja baru yang lebih inovatif dan responsif agar pemerintah dapat terus bekerja melayani masyarakat. Hal ini diungkapkan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN), Dr. Adi Suryanto, M.Si dalam upacara Pembukaan Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan XIX tahun 2021, di Graha Makarti Bhakti Nagari, Kantor LAN, Pejompongan, Rabu (10/11).

“Pemimpin yang hebat adalah pemimpin yang dapat berpikir kreatif dan inovatif serta keluar dari cara-cara kerja yang lama untuk mencari terobosan baru yang lebih efektif serta berkontribusi untuk memulihkan aspek-aspek kehidupan manusia yang terdampak covid-19″ tambahnya.

Adi Suryanto menekankan, LAN turut melakukan perubahan serta improvement dalam melakukan proses pengembangan ASN di tengah pandemi, hal ini dilakukan agar proses pengembangan kompetensi ASN tidak terganggu.

“Sebelum pandemi covid-19 melanda tanah air, LAN telah jauh-jauh hari memberikan konsep pembelajaran baru secara virtual/ e-learning (virtual learning). Namun saat itu, respon lembaga pelatihan masih belum seragam, namun masa pandemi ini membawa hikmah tersendiri, birokrasi dipaksa untuk beradaptasi dan beralih kepada teknologi informasi, sebagai contoh dengan bekerja dari rumah atau work from home (WfH) akhirnya lembaga pelatihan juga mulai bergerak secara cepat dan massif untuk menyesuaikan konsep pembelajaran baru tadi” paparnya.

Adi Suryanto melanjutkan, lembaga pelatihan secara gerak cepat dapat menyesuaikan situasi saat ini, pengalaman ini merupakan cermin bahwa birokrasi mampu melakukan inovasi di tengah permasalahan yang ada. Hal ini berlaku juga bagi kalangan ASN, Adi Suryanto meyakini bahwa setiap ASN mampu melakukan inovasi asalkan diberikan kesempatan dan kepercayaan untuk melakukan perubahan-perubahan tersebut. PKN inilah salah satu kesempatan untuk melakukan inovasi dan terobosan baru dalam mewujudkan birokrasi berkelas dunia.

“PKN ini sebagai sebuah pembelajaran maka manfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin untuk menggali ilmu, pengalaman, dan melatih kepemimpinan (exercise leadership) dari berbagai sumber tidak hanya dari widyaiswara namun juga peserta lainnya, saya yakin jika peserta mampu menyelesaikan tahapan-tahapan pembelajaran dalam PKN Tingkat II, akan mampu menjadi pemimpin-pemimpin perubahan yang akan membawa birokrasi Indonesia mampu berkompetisi dengan negara lain,” harapnya.

Dalam laporannya Deputi Bidang Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi LAN, Dr. Basseng, M.Ed memaparkan pelaksanaan PKN Tingkat II Angakatan XIX  diikuti oleh 57 peserta, dan telah menyusun policy brief yang bertajuk “Membangun Masyarakat Tangguh dalam Menghadapi Covid-19”.

Pada kesempatan ini juga diumumkan 5 peserta terbaik PKN Tingkat II Angkatan XIX yaitu :

  1. Patria Susantosa, SSI. M.SI (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah)
  2. Noor Iza (Kementerian Komunikasi dan Informatika)
  3. E.Priyonggo Sumbodo, SE, MM.Ak., CA (Badan Pemeriksa Keuangan)
  4. Dr. Nur Hygiawati Nugroho, ST., M.Sc (Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas)
  5. dr. Irma Ardiana, MAPS (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional)
Skip to content