Menu Close

Indonesia-Japan Knowledge Exchange Seminar 2021: Knowledge Sharing Upaya Pemulihan Ekonomi dan Pariwisata Pasca Pandemi

Jakarta – Pertukaran Informasi dalam rangka memperkaya pengetahuan tentang cara-cara yang dapat ditempuh untuk dapat pulih dari dampak pandemi Covid-19 dirasa perlu untuk mengkatalisasi dan meningkatkan kapasitas aparatur negara. Saat ini seluruh negara di dunia mengalami ketidakpastian terutama penurunan dalam bidang ekonomi serta terpuruknya sektor pariwisata. Hal tersebut diungkapkan oleh Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, SH., MA, Deputi Bidang Kajian dan Inovasi Administrasi Negara, Lembaga Administrasi Negara (LAN) pada saat membuka kegiatan Indonesia-Japan Knowledge Exchange Seminar 2021 dengan tema “Measures Implemented by local governments in counteracting impacts brought by the COVID-19 pandemic: Economic Revitalization and Tourism Promotion.” Kegiatan inid ilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting dan disiarkan secara langsung melalui kanal Youtube Lembaga Administrasi Negara, Rabu (27/10).

“Saat ini seluruh negara di dunia mengalami ketidakpastian terutama penurunan bidang ekonomi serta pariwisata yang signifikan. Webinar ini ditujukan untuk memberikan pandangan mengenai langkah-langkah yang telah ditempuh pemerintah daerah kedua negara dalam melakukan revitalisasi ekonomi di wilayahnya masing-masing. Selain itu diharapkan dapat mengkatalisasi pertukaran pengetahuan antara pemerintah Jepang dan Indonesia yang menjadi topik-topik kepentingan kita bersama sehingga dapat meningkatkan kapasitas aparatur negara di kedua negara” ujarnya.

Lebih lanjut, Tri Widodo juga mengharapkan kerjasama yang telah dijalin ini dapat senantiasa ditingkatkan di masa yang akan datang. Selain itu, diharapkan pula akan membawa manfaat yang baik di tingkat pusat maupun daerah yang sedang berjuang merevitalisasi perekonomian dan sektor pariwisata yang terdampak pandemi.

Senada dengan Tri Widodo, Shimoyama Yuji selaku Assistant Director to Counselor, Ministry of Internal Affairs and Communications Japan (MIC) juga berharap melalui berbagi pengetahuan, kedua negara akan saling terhubung dan berkembang ke pertumbuhan selanjutnya.

“Jepang dengan pemerintah Indonesia barangkali berbeda dalam populasi, skala pemda dan latar belakang sejarah. Namun, dengan saling berbagi pengetahuan dengan presentasi kedua negara saya yakin akan terhubung ke pertumbuhan selanjutnya dalam hal ke pemerintahan daerah masing-masing,” jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Executive Director J-CLAIR Singapura, Sakurai Taisuke mengungkapkan bahwa tema yang diambil pada seminar kali ini merupakan isu yang mendesak yang tidak hanya dialami oleh Jepang dan Indonesia namun juga oleh semua negara.

”Nizhi-Izu Town, Shizuoka Prefecture dan Shimane Prefecture yang kali ini menyampaikan paparan adalah Pemerintah Daerah di Jepang yang melakukan upaya-upaya terdepan dalam melakukan pemulihan perekonomian daerah dan bidang pariwisata setelah terimbas pandemi Covid yang cukup serius. Pada kali ini keduanya akan memaparkan peran yang harus diambil
oleh pemda selama pandemi serta sistem kolaborasi yang diperlukan antar instansi terkait selama pandemi,” paparnya.

Webinar ini merupakan hasil kerjasama antara Lembaga Administrasi Negara (LAN), Japan Council of Local Authorities for International Relation (JCLAIR) dan Ministry of Internal Affairs and Communications Japan (MIC). Selain menghadirkan narasumber dari pemerintah daerah wilayah Jepang, Webinar ini juga menghadirkan Ketua Harian Komite Pemulihan Ekonomi
Daerah (KPED) Provinsi Jawa Barat, Ipong Witono dan Asisten Deputi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Kewirausahaan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Chairul Saleh, S.H., LL.M selaku narasumber dari Indonesia. (humas)

Skip to content