Samarinda – Pelatihan Revolusi Mental memiliki sasaran agar peserta dapat meningkatkan kompetensi dalam mentransformasi budaya pelayanan di tempat masing-masing, atau dengan kata lain untuk menempa seluruh peserta agar dapat memiliki karakter, sikap, dan perilaku yang bisa membangun budaya yang bersih, melayani, dan responsif. Hal tersebut disampaikan Deputi Bidang Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi Lembaga Administrasi Negara (LAN), Dr. Basseng, M.Ed saat membuka Pelatihan Revolusi Mental untuk Penguatan Budaya yang Bersih, Melayani, dan Responsif Angkatan I, secara virtual, Kamis (2/9).
“Tantangan besar kita bersama adalah bagaimana mengubah budaya pelayanan yang selama ini kurang baik. Tidak hanya dari mindset atau cara pikir anda yang harus berubah. Namun sikap kerja atau pola tindak anda juga tidak kalah pentingnya. Setiap peserta nantinya kami harapkan dapat menghasilkan rencana aksi yang akan dipraktekkan, sehingga jika diterapkan berulang-ulang akan menciptakan sebuah budaya seperti yang kita harapkan tadi” terang Basseng.
“Komitmen menjadi sebuah kunci penting dalam hal ini, karena menciptakan sebuah budaya tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Budaya, sangat erat kaitannya dengan karakter, sifat dasar manusia, tabiat, sehingga tantangan yang kita hadapi memang sangat berat dan harus dijaga dengan komitmen” imbuhnya lagi.
Di samping itu, kolaborasi menjadi kunci penting lainnya yang harus dilakukan menurut Basseng. Bukan hanya kolaborasi antar peserta, namun juga kolaborasi dengan pihak penyelenggara, Widyaiswara, serta Fasilitator dan Narasumber yang ada. Selanjutnya, menurut Basseng, dengan adanya perkembangan IT yang begitu pesat saat ini, semakin memudahkan kita untuk menciptakan budaya yang bersih, melayani, dan responsif. Beragam aplikasi yang diciptakan, membuat pelayanan tidak bersentuhan langsung dengan masyarakat, sehingga peluang untuk melakukan pungli misalnya, akan semakin menghilang.
Di akhir sambutannya, Basseng memberikan apresiasi yang tinggi terhadap Pemerintah Kota Bontang yang dalam hal ini telah bersinergi dengan LAN untuk menyelenggarakan pelatihan ini. Tak hanya Pemerintah Kota Bontang sebagai stakeholder, namun Basseng juga memberikan apresiasinya kepada Puslatbang KDOD yang telah bekerja keras sehingga pelatihan ini akhirnya dapat terlaksana. Pelatihan yang dimulai pada hari ini, rencananya akan berakhir pada tanggal 25 Oktober 2021 mendatang, dan dilakukan dengan Distance Learning melalui video conference dan didukung portal e-learning yang dimiliki LAN sebagai fasilitas untuk berbagi informasi, materi pembelajaran, dan evaluasi penyelenggaraan.
Sementara itu dalam laporannya, Koordinator Pelatihan dan Pengembangan Puslatbang KDOD LAN Dr. Rahmat, MA menyampaikan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi peserta dalam melakukan perubahan cara pandang, cara pikir, dan budaya kerja yang cepat agar mampu memberikan pelayanan publik yang berkualitas, bersih, melayani dan responsif.
Total jumlah peserta yang mengikuti pelatihan ini berjumlah 25 orang ASN, dan merupakan agen perubahan yang berasal dari berbagai OPD di lingkungan Pemerintah Kota Bontang. Turut hadir pula dalam acara ini Asisten Administrasi Umum Pemerintah Kota Bontang Ir. Hj. Syarifah Nurul Hidayati, Kepala BKPSDM Kota Bontang H. Aji Said Mohammad Mahdi, SH, Kepala Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kota Bontang Hj. Ajizah, SE., MM, dan Kepala Pusbangkom TSK ASN LAN Dr Caca Syahroni, S.IP., M.Si. (ler/ler)