Menu Close

Pimpinan Sektor Publik Harus Menjadi Garda Terdepan Mengawal Upaya Penanggulangan Krisis Covid-19

Jakarta – Birokrasi dan pemerintah pada saat ini mengalami situasi turbulensi dan penuh ketidakpastian. Hal ini tercermin melalui situasi pandemi Covid-19 yang sulit dipastikan kapan akan berakhirnya. Oleh karena itu, aparatur sipil negara perlu senantiasa membantu mendukung pemerintah dan memastikan kebijakan yang dijalankan oleh pemeritah dapat berjalan dengan baik. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN), Dr. Adi Suryanto, M.Si pada Pembukaan Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat I Angkatan LI Tahun 2021 yang dilaksanakan secara daring, Selasa (27/7).

“Aparatur sebagai garda terdepan pemerintahan, terutama pimpinan sektor publik harus tetap aktif berkinerja meskipun di tengah pandemi. Di tengah kehati-hatian kita dalam menjaga kesehatan dan menerapkan protokol kesehatan, kita juga tidak boleh terlalu ketakutan dan tidak melakukan apa-apa. Bagaimana kita bisa mensiasati tantangan yang sedang dihadapi saat ini,” ujarnya.

Lebih lanjut, Adi Suryanto meminta seluruh peserta untuk dapat mengambil hikmah dan pelajaran penting dari krisis yang sedang dihadapi saat ini. Menurutnya, kualitas seorang pemimpin dapat teruji justru di masa-masa krisis.

“Kita harus bisa mengambil pelajaran penting bagaimana pemimpin bisa mencari alternatif keputusan penting dalam menghadapi situasi saat ini. Kualitas seorang pemimpin dilihat bagaimana dia me-manage situasi krisis, inilah yang luar biasa,” jelasnya.

Oleh karena itu, Adi Suryanto juga memaparkan bahwa dalam pelatihan kepemimpinan nasional ini juga penting untuk menanamkan karakter kepemimpinan di dalam kurikulum pelatihan. Hal ini diperlukan agar para peserta dapat mengembangkan kemampuan mengelola krisis dengan baik.

“Sebelum Covid-19 melanda, pemerintah bercita-cita membangun pemerintahan berkelas dunia, ini membutuhkan ikhtiar, kerja keras dan sinergi dari kita semua. Ketika Covid-19 datang, tantangannya menjadi semakin berat. Kita wajib menjawabnya dan berikhtiar secara maksimal. Tugas kita sebagai pemimpin hari ini adalah meletakan dasar-dasar yang baik dan kuat untuk mengelola pemerintahan yang berkualitas, membangun aparatur yang profesional,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi, Dr. Basseng, M.Ed juga memaparkan bahwa sebagai upaya untuk tetap dapat menghadirkan penyelenggaraan pelatihan kepemimpinan nasional yang berkualitas, metode dan kurikulum PKN Tingkat I di masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat pun telah mengalami berbagai penyesuaian.

“Metode pembelajaran akan dilaksanakan secara blended learning dengan memadukan pelatihan secara distance learning dan klasikal yang rencananya akan dilaksanakan pada pertengahan atau di akhir pelatihan, dengan senantiasa memperhatikan kondisi di lapangan,” ujarnya.

Selain itu, evaluasi produk pembelajaran pun dilakukan beberapa penyesuaian pembobotan penilaian. Meskipun begitu, berbagai penyesuaian yang dilakukan ini diharapkan tidak akan mengurangi kualitas penyelenggaraan pembelajaran dan ouput yang dihasilkan nantinya.

PKN Tingkat I Angkatan LI yang mengusung tema “Menjawab Ketimpangan Digital dalam Membangun Daya Saing di Era New Normal” ini, diikuti oleh 45 peserta yang berasal dari Kementerian, Lembaga Pemerintah Non Kementerian, Pemerintah Daerah, dan Kepolisian Negata Republik Indonesia. (humas)

Skip to content