Menu Close

Gelar PKN Tk.II Angkatan XIX, LAN Siapkan Pemimpin Berkelas Dunia di Tengah Kondisi VUCA dan Pandemi Global

Jakarta – Kondisi dunia yang tengah terombang-ambing dalam pusaran VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity dan Ambiguity) disusul dengan hantaman pandemic global Covid-19 yang seolah tiada melepaskan jeratannya membuat LAN harus tetap eksis sebagai lembaga think tank dan melahirkan antiseden kondisi yang ada dengan melahirkan calon pemimpin bangsa yang tangguh dan bermental baja demi menghadapi tantangan global. Hal tersebut disampaikan oleh Deputi Bidang Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi, Dr. Basseng,  M.Ed. pada acara Pembukaan Pelatihan Kepemimpinan Tk. II Angkatan XIX Tahun 2021,  secara daring via Zoom Meeting, Selasa (13/7). 

“Pelatihan yang diadakan secara daring tentunya tidak mengurangi esensi sebuah pelatihan. Pandemi Covid-19 telah menjadi momentum dalam percepatan transformasi digital, menjadikan aparat birokrasi lebih adaptif dan terampil memanfaatkan teknologi dengan mengedepankan inovasi dan kreativitas.” lanjut Basseng

Basseng juga menambahkan dengan kondisi yang terus berubah dan munculnya berbagai tantangan, maka pola pikir kita harus berubah, harus cepat merespons, fleksibel, mampu menghadapi tekanan. Sebagai bagian dari organisasi pemerintahan, ASN yang terpilih mengikuti pelatihan kepemimpinan adalah ASN yang unggul, memiliki kompetensi, dan talenta yang luar biasa dan harus ditempah dalam kawah candradimuka dengan proses pelatihan agara mampu kelak menjadi pemimpin yang dipercaya publik.

“Pengalaman pembelajaran Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk. II diharapkan dapat memberikan bekal pengetahuan yang cukup serta kemampuan Bridging Leadership untuk membangun kolaborasi dan jejaring (networking) antara intansi tersebut dengan pihak luar baik dengan masyarakat, stakeholder (pemangku kepentingan), instansi lain, maupun elemen lain di luar instansinya agar terwujud birokrasi pemerintahan yang lebih baik,” tutup Basseng.

Dalam kesempatan yang sama, memberikan laporan penyelenggaraan, Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Kepemimpinan Nasional dan Manajerial Aparatur Sipil Negara, Erfi Muthmainah, S.S., M.A. Dalam laporannya, Erfi menyampaikan bahwa seluruh peserta pelatihan tidak hanya dinilai berdasarkan proses belajar saja namun tetap akan dipantau berdasarkan 5 (lima) aspek yakni : Evaluasi Pemahaman dan Praktik Kepemimpinan Strategis, Evaluasi Visitasi Kepemimpinan Nasional, Evaluasi Proyek Perubahan, dan Evaluasi Sikap Perilaku.

“Tak kalah penting dan utama dari aspek-aspek tersebut, Sebagai bahan pertimbangan dalam penentuan kelulusan peserta, terdapat pula kode etik bagi peserta selama mengikuti pembelajaran sebagai bagian dari evaluasi sikap perilaku kepemimpinan,” ujar Erfi dalam laporannya.

Dengan mengedepankan semangat dan tujuan pengembangan diri dalam proses pelatihan, diharapkan masing-masing peserta dapat mengembangkan interaksi.

Adapun peserta pelatihan berjumlah 60 orang dengan spesifikasi: 8 Kementerian  berjumlah 14 orang; 14 LPNK/LTN berjumlah 29 orang; dan 13 Pemerintah Daerah, berjumlah 17 orang. Seluruh peserta diharapkan mampu mengikuti agenda pelatihan yang telah terangkum menjadi kurikulum dan metode pembelajaran. Adapun metode yang dilaksankaan selama pelatihan adalah blended learning yakni memadukan metode distance learning (pembelajaran jarak jauh) dan metode klasikal. Melalui metode ini, peserta akan mengikuti pembelajaran PKN Tk. II  dari tempat kedudukan masing-masing dengan memanfaatkan teknologi informasi (Learning Management System/LMS) dan aplikasi online video meeting/conference serta secara klasikal di ASN Corporate University, Lembaga Administrasi Negara pada tahap akhir pelatihan dengan tetap memperhatikan kondisi dan situasi.

Pelatihan yang akan berlangsung selama 17 (tujuh belas minggu), akan memadukan peserta pelatihan dalam komunitas pembelajaran (learning community). Diharapkan dengan menjadi bagian dalam komunitas ini, para peserta dapat menunjukkan kompetensinya terkait dengan peran para peserta sebagai pemimpin birokrasi, sebagai pejabat pimpinan tinggi pratama, sebagai pemimpin stratejik, yang harus mampu dalam menetapkan strategi kebijakan instansinya dan memimpin implementasi strategi kebijakan tersebut.

Adapun peserta pelatihan berjumlah 60 orang dengan spesifikasi: 8 Kementerian  berjumlah 14 orang; 14 LPNK/LTN berjumlah 29 orang; dan 13 Pemerintah Daerah, berjumlah 17 orang. Seluruh peserta diharapkan mampu mengikuti agenda pelatihan yang telah terangkum menjadi kurikulum dan metode pembelajaran. Adapun metode yang dilaksankaan selama pelatihan adalah blended learning yakni memadukan metode distance learning (pembelajaran jarak jauh) dan metode klasikal. Melalui metode ini, peserta akan mengikuti pembelajaran PKN Tk. II  dari tempat kedudukan masing-masing dengan memanfaatkan teknologi informasi (Learning Management System/LMS) dan aplikasi online video meeting/conference serta secara klasikal di ASN Corporate University, Lembaga Administrasi Negara pada tahap akhir pelatihan dengan tetap memperhatikan kondisi dan situasi.

Skip to content