Menu Close

Pimpinan Sektor Publik Dituntut Miliki Kompetensi Menangani Krisis

Jakarta – Pandemi virus corona mengakibatkan perubahan terhadap proses bisnis dalam pemerintahan disinilah dibutuhkan seorang pemimpin yang mampu menangani krisis serta mengelola krisis menjadi sebuah peluang. Hal ini diungkapkan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN), Dr. Adi Suryanto, M.Si pada pembukaan Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat I Angkatan XLIX Tahun 2021 di Graha Makarti Bhakti Nagari, LAN Corporate University, Pejompongan, Senin (5/4).

“Kepemimpinan ini berbicara mengenai mampu mengatasi perubahan, menetapkan arah, menyelaraskan orang, memotivasi serta menginspirasi untuk bergerak secara bersama-sama ke arah yang benar” ungkapnya.

Lebih lanjut Adi Suryanto menjelaskan, awalnya birokrasi dijalankan dengan kondisi yang stabil, zona nyaman dan cenderung “business as usual” sampai pada akhirnya dihadapkan pada kondisi pandemi yang memaksa semua untuk merubah cara berpikir dan pola kerja dalam birokrasi.

“Melalui krisis pandemi ini kita jadikan pelajaran bahwa birokrasi harus senantiasa siap menghadapi segala perubahan yang terjadi, oleh karena itu dibutuhkan pemimpin perubahan yang mampu memetakan permasalahan, menemukan solusi, menciptakan inovasi, serta berkolaborasi untuk mengimplementasikan gagasan dan inovasinya. Maka manajemen krisis menjadi salah satu kompetensi yang penting dimiliki seorang pemimpin di sektor publik” tegasnya.

Adi Suryanto menjelaskan, LAN telah mendesain metode pelatihan pelatihan kepemimpinan saat ini dengan pendekatan berbasis pada pengalaman (experiential based learning), melalui metode ini para peserta dapat menceritakan pengalamannya dalam mengelola perubahan di instansinya. Pada metode pelatihan ini, peserta dianggap sebagai subjek pembelajaran dimana satu sama lain dianggap sebagai sumber pembelajaran sehingga akan menciptakan komunitas pembelajar (learning community).

“Selain komunitas pembelajar, para peserta PKN Tingkat I Angkatan XLIX ini juga akan dibekali dengan kompetensi kepemimpinan kolaboratif yang mampu mengelola perubahan di instansinya serta memobilisasi seluruh potensi pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan daya saing bangsa serta percepatan pembangunan nasional secara adil dan merata.” tutupnya.

Dalam laporannya, Deputi Bidang Penyelenggaraan dan Pengembangan Kompetensi ASN, Dr. Basseng, M.Ed mengatakan PKN Tingkat I Angkatan XLIX ini mengangkat tema “Pemulihan Ekonomi dan Sosial Akibat Pandemi” dan diikuti oleh  40 peserta yang berasal dari Kementerian yang berjumlah 5 orang, LPNK atau LTN berjumlah 17 orang, Pemerintah Daerah berjumlah 2 orang, dan Kepolisian Republik Indonesia berjumlah 16 orang.

Skip to content