Menu Close

Pentingnya Inovasi ASN dalam Rangka Mendorong Pertumbuhan Ekonomi di Masa Pandemi

Jakarta – Laju pertumbuhan ekonomi di masa pandemic covid-19 masih cukup sulit, hal ini dikarenakan kapasitas produksi, tingkat konsumsi dan investasi di dunia terus mengalami penurunan. Pemerintah terus mengupayakan agar pertumbuhan ekonomi pada kuartal keempat pada akhir tahun 2020 mendatang tidak terus mengalami penurunan signifikan. Menyikapi hal demikian, Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai ujung tombak dalam memacu pertumbuhan ekonomi harus memiliki inovasi-inovasi baru sebagai upaya dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi khususnya pada masa pandemi saat ini. Hal ini diungkapkan Deputi Bidang Penyelenggaraan Kompetensi ASN Lembaga Administrasi Negara (LAN), Dr. Basseng, M.Ed pada Upacara Pelepasan Peserta Program Penyetaraan Alumni Reform Leader Academy (RLA) dengan Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Tahun 2020, Jumat (11/12).

“Dalam rangka menggenjot pertumbuhan ekonomi, maka reformasi birokrasi dan perubahan yang saat ini ASN lakukan pastikan mengarah tidak hanya mengarah pada perubahan yang sifatnya struktural dan manajerial, tetapi juga mengarah pada hal yang bersifat substantif, agar masyarakat dapat merasakan dampaknya terutama dalam meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat.” tambahnya.

Basseng juga melanjutkan, esensi penting dalam memenangkan sebuah kompetisi tingkat global dilihat di bidang perekonomian, yang dibuktikan dengan pendapatan income per kapita per bulan daripada seluruh masyarakatnya yang telah melampaui middle income. Jika pertumbuhan ekonomi tinggi maka akan mudah membiayai pembangunan di berbagai sektor, dengan sumber daya yang kita miliki kita dapat membangun sektor kesehatan, sektor pendidikan dan pertahanan termasuk sektor industri.

“Terdapat 3 milestone yang sedang direncanakan, milestone pertama pada tahun 2020, bahwa pemerintah harus terus menjaga ekonomi nasional terutama di tengah pandemi yang terkoreksi kurang dari 5%, maka pemerintah menetapkan sektor sumber daya alam, pertanian, kelautan dan perikanan dapat menjadi sektor yang saat ini masih dapat berkontribusi. Kedua,  pada tahun 2036 mendatang setelah mengalami bonus demografi, Indonesia akan diproyeksikan keluar dari middle income trap dengan pendapatan lebih dari 20.000 USD per bulan, oleh karena itu perlu upaya keras bagi kita ASN untuk dapat mengejar target-target yang telah ditetapkan pemerintah dalam RPJMN,” ungkapnya.

Ia melanjutkan, pada milestone terakhir yaitu milestone puncak tahun 2045 mendatang, Indonesia berada pada masa Indonesia emas dengan proyeksi pendapatan sekitar 23.199 USD per bulan.

“Maka sejak saat ini kita harus menyusun rencana strategis reformasi birokrasi yang berfokus pada peningkatan manfaat bagi stakeholder, ia memisalkan, bila bekerja di kementerian pertanian pastikan petani merasa lebih sejahtera, begitu juga dengan kementerian Kelautan dan Perikanan harus mampu memberikan dampak besar bagi para nelayan. Dengan demikian, melalui proyek-proyek perubahan yang telah dibuat ini, secara langsung dapat berdampak bagi pertumbuhan ekonomi sehingga Indonesia emas 2045 mendatang dapat terwujud” tutup Basseng.

Diantar 40 peserta terdapat 11 peserta dengan prestasi sangat memuaskan antara lain :

  1. Muhammad Arfan (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional)
  2. Triono Probo Pangesti (Kementerian Kelautan dan Perikanan)
  3. Esti Budiarti (Kementerian Kelautan dan Perikanan)
  4. Cahyadi (Kementerian Perindustrian)
  5. Andi Arrida Masusungan (Kementerian Pertanian)
  6. Fahrurozi (Kota Sukabumi)
  7. Rahmat (Lembaga Administrasi Negara)
  8. Abdul Karim A. Rauf (Provinsi Gorontalo)
  9. Sri Widarnani (Provinsi Kalimantan Tengah)
  10. Panji Agung (Provinsi Kalimantan Utara)
  11. Amran (Provinsi Sulawesi Barat)
Skip to content