Menu Close

Pengembangan Sistem Inovasi Terintegrasi Pelatihan Kepemimpinan Melalui Aplikasi “Direktori Inovasi Pemimpin Perubahan” Disambut Baik Oleh Daerah

Aceh – Sesuai dengan Rencana Strategis Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Hukum Administrasi Negara (Puslatbang KHAN), evaluasi pasca pelatihan dilaksanakan untuk menjamin kesinambungan dan kemanfaatan proyek perubahan/aksi perubahan dan Alumni terhadap kinerja organisasi. Keberlanjutan menjadi indikator kinerja yang harus diukur setiap tahunnya. Hal tersebut disampaikan Said Fadhil, S.IP, M.M saat melakukan kunjungan ke BPSDM Aceh dan Bappeda Aceh, Rabu (3/12)

“Akan tetapi, tantangan terbesar yaitu inovasi yang dikembangkan selama pelatihan sulit mencapai kemanfaatan jangka menengah apalagi jangka panjang. Hal ini paling tidak disebabkan oleh dua faktor; pertama, pengembangan inovasi proyek perubahan belum memiliki mekanisme yang terintegrasi dengan perencanaan pengembangan inovasi daerah/instansi. Kedua, Sistem Inovasi Daerah (SIDa) atau Instansi belum menjadi acuan pengembangan inovasi oleh peserta pelatihan kepemimpinan. Akibatnya, keberlanjutan inovasi menjadi sangat sulit karena perencanaan inovasi yang tidak terintegrasi dengan rencana inovasi daerah/instansinya.” Tambah Said.


Saat ini Puslatbang KHAN sedang menggagas sebuah aplikasi baru untuk mengintegrasikan inovasi-inovasi yang dikembangkan saat pelatihan dengan inovasi daerah/instansi. Aplikasi tersebut diberi nama “Direktori Inovasi Pemimpin Perubahan”. Aplikasi tersebut merupakan Proyek Perubahan Said  yang saat ini sedang mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Penyetaraan dari Pelatihan Reform Leader Academy (RLA) Angkatan II Tahun 2020 Pusbangkompimnas dan Manajerial ASN LAN.

“Nantinya melalui sistem yang dikembangkan ini, gagasan Proyek Perubahan atau Rencana Aksi perubahan peserta tidak hanya disetujui oleh Mentor, namun juga harus sudah mendapatkan verifikasi dan terupdate dalam database perencanaan Inovasi dari Instansi/satua kerjanya nya dan kemudian dilanjutkan dengan verifikasi oleh Pengelola Inovasi Daerah/Kementerian yang ditunjuk.” Ungkapnya.

Sementara itu Kepala BPSDM Aceh, Syaridin, S.Pd., M.Pd menyatakan bahwa pengintegrasian inovasi yang berasal dari Proyek Perubahan Peserta Pelatihan dengan rencana inovasi daerah/instansi melalui pembangunan aplikasi “Direktori Inovasi Pemimpin Perubahan” sekaligus juga dapat dijadikan instrumen bagi pimpinan di daerah untuk memverifikasi gagasan proyek perubahan peserta pelatihan serta progres kemanfaatan yang diharapkan.

Senada dengan dengan Syaridin,  Kepala Bappeda Aceh, Ir. Helvizar Ibrahim, M.Si juga menyambut baik terkait pengembangan aplikasi “Direktori Inovasi Pemimpin Perubahan”. Harapannya direktori ini akan menjadi database dari setiap inovasi yang diciptakan setiap SKPA terutama alumni pelatihan kepemimpinan. (humas Puslatbang KHAN)


Skip to content