Menu Close

Penguatan Kapasitas SDM sebagai Esensi Pembangunan Inovasi Nasional

Jakarta – Visi Indonesia 2045 yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo bahwa pada 100 tahun kemerdekaan Indonesia di tahun 2045, Indonesia mencapai posisi sebagai negara maju. Oleh karena itu, maka mau tidak mau inovasi menjadi salah satu upaya untuk mewujudkannya. Namun pada kenyataannya, dalam Global innovation Index (GII) 2020 Indonesia masih berada pada posisi 85 dari 131 negara selama tiga tahun terakhir ini, hal ini membuktikan bahwa Indonesia masih kalah bersaing dengan negara lain baik di tataran regional maupun tataran global. Hal tersebut diungkapkan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN), Dr. Adi Suryanto, M.Si saat menjadi narasumber pada Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Innovation Award dengan tema “Mencari Inovator Indonesia” yang digelar secara Virtual, Sabtu (7/11).

“Penguatan kapasitas SDM aparatur menjadi bagian yang tak terpisahkan untuk membangun kultur inovasi di dalam birokrasi, oleh karena itu inovasi harus dimulai dengan pembangunan manusia yang berkarakter dibanding dengan menghasilkan inovasi sebanyak mungkin,” tambah Adi.

Adi menuturkan, upaya untuk mendorong inovasi yang menyeluruh di kalangan birokrasi sudah cukup baik dibanding dengan beberapa tahun tahun lalu, ketika Kompetisi Inovasi Sektor Publik yang diselenggarakan Menpan RB hanya diikuti puluhan inovator saja. Namun beberapa tahun terakhir, peserta inovasi terus bertambah sampai pada ribuan inovasi sektor publik.

“Hal ini membuktikan kita telah mempersiapkan SDM IPTEK dalam birokrasi yang mampu mendorong perubahan di sektor publik dengan berbagai inovasi yang telah diciptakan” tambahnya.

Adi menjelaskan, sejak tahun 2015 LAN melalui Workshop Champion of Innovation, telah menghasilkan 743 kader inovasi yang tersebar di 16 daerah tidak hanya itu saja sampai saat ini LAN terus melakukan pendampingan inovasi terhadap 84 daerah yang melibatkan 2520 OPD melalui laboratorium inovasi.

Selain itu, LAN juga terus menyiapkan kader-kader inovasi di kalangan ASN dengan melakukan sejumlah reformasi dibidang pendidikan dan pelatihan aparatur yang dapat menumbuhkan kultur inovasi oleh setiap individu ASN. Hal ini terbukti sampai saat ini lebih dari 28 ribu inovasi sektor publik telah diciptakan oleh ASN melalui berbagai pelatihan aparatur, baik pelatihan dasar, pelatihan kepemimpinan pengawas (PKP), pelatihan kepemimpinan administrator (PKA), pelatihan kepemimpinan Nasional (PKN) tingkat I dan tingkat II.

“Jadi ASN kita telah mampu menciptakan inovasi asalkan diberikan kesempatan dan kepercayaan” ungkapnya.

Dengan memperkuat pembangunan SDM aparatur dalam upaya menciptakan birokrasi dengan kultur inovasi yang memberikan kemanfaatan besar bagi masyarakat, kita optimis bahwa tahun 2045 mendatang Indonesia akan keluar sebagai negara maju, tutupnya.

Dalam kesempatan ini hadir pula Kepala BPPT, Dr. Hammam Riza, Pendiri Jababeka, Dr. hH.C. Setyono Djuandi Darmono, dan Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) Prof. Satriyo Soemantri Brodjonegoro. (humas)

Skip to content