Jakarta – Sekolah kader adalah sekolah bagi Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kompetensi, kinerja dan kualifikasi unggul sehingga bisa dipercepat menjadi pemimpin. Peserta akan dibekali dengan berbagai bahan ajar terkait kompetensi manajerial, sosio kultural dan teknis. Harapannya kompetensi lulusan sekolah kader ini bisa disamakan dengan seorang middle manager dengan pengalaman bekerja yang jauh lebih lama. Hal tersebut disampaikan oleh Deputi Bidang Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi Lembaga Administrasi Negara (LAN), Dr. Basseng, M.Ed. saat membuka kegiatan Uji Publik dan Knowledge Sharing dalam rangka penyempurnaan isi dan konten bahan ajar Sekolah Kader yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Kader Aparatur Sipil Negara (Pusbangkader ASN), melalui fasilitas daring, Senin (26/10).
“Sekolah kader ini harus memiliki kurikulum yang out of the box, di luar sistem pembelajaran tradisional yang selama ini kita terapkan. Selain itu, salah satu unsur yang menopang sekolah kader ini adalah modul/bahan ajar. Modul ini harus benar-benar mampu menunjukan kualitas dari segi isi dan tepat konsumsi.” tambah Basseng.
Basseng juga menyampaikan, sebagaimana diketahui bersama bahwa dalam sekolah kader pesertanya adalah para bibit unggul, calon pemimpin/top talent. Sehingga diperlukan usaha yang cukup besar untuk hasil yang dapat mencerminkan modul-modul yang berkelas sekolah kader/fast track, bukan sekolah biasa-biasa saja.
“Ini akan menjadi sebuah terobosan yang luar biasa sebagaimana telah lazim dilakukan di negara maju bahwa dengan berjalannya sistem meritokrasi yang konsisten yang memberikan apresiasi dan promosi kepada SDM yang memiliki kompetensi, kualifikasi dan kinerja, bukan pada SDM yang memiliki senioritas dan memiliki pendekatan yang bagus kepada pengambil kebijakan”, tutupnya.
Pada kesempatan yang sama Agile Coach PT XL Axiata, R. Gesit Prasasti Alam selaku narasumber memaparkan outline modul terkait Agile Leadership dan Team work.
“Agility tidak hanya speed tapi impact juga sangat penting untuk dapat memberikan hasil nyata dengan cepat dan mengarahkan produktivitas tim”, terangnya.
Selanjutnya Strategy Cita Semesta Coaching & Mentoring Consulting, Ridwan Mahmudi, S.Sos, MM selaku narasumber berkesempatan memaparkan outline modul terkait Coaching & Mentoring.
“Pendekatan coaching dapat membentuk talenta yang berkualitas, sehingga tercipta sebuah tim yang memiliki performa tinggi. Ini tidak mustahil karena dalam coaching beberapa metode bisa dijalankan dengan sejajar. Terlebih lagi jika kolaborasi itu sudah dicapai, maka yang terjadi adalah kekompakan dalam sebuah tim”, jelasnya.
Senada dengan Ridwan, Havara Consulting & Prospero Management, Dr. Ade Ahmad Rozi mengatakan manfaat kolaborasi diantaranya adalah mengikis silo mentality & meningkatkan koordinasi, pengambilan keputusan lebih cepat dan lebih efektif, fokus pada perbaikan proses kerja dan layanan, adaptif dengan perkembangan dunia kerja saat ini, meningkatkan produktivitas pegawai, dan mengurangi konflik dalam organisasi. Pada kesempatan tersebut, Ade juga memaparkan outline tentang Coaching & Mentoring.
Menutup kegiatan ini Kepala Pusbangkader ASN LAN, Hartoto S.I.P, M.Si. menyampaikan harapannya dengan adanya masukan dari para peserta yang hadir dapat meningkatkan kualitas modul sekolah kader nantinya.
“Ini juga bagian dari kolaboratif leadership yang secara paralel memiliki 2 tujuan yaitu memberikan masukan terkait substansi yang konstruktif dan knowledge sharing bagi penyelenggara dan narasumber”, tutupnya. (humas)