Menu Close

Sokong Kualitas Kompetensi Fasilitator/Tenaga Pengajar, LAN Gelar Workshop Manajemen Talenta

Jakarta – Dalam rangka mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia, dibutuhkan talenta-talenta handal yang diharapkan mampu membawa kapal institusi berselancar dengan baik untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.  Masih terdapatnya stigma tidak terdapat career path yang jelas, serta minim pengembangan kompetensi acapkali membuat para top talent enggan meniti karir sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). Hal tersebut disampaikan oleh Deputi Bidang Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi Lembaga Administrasi Negara (LAN), Dr. Basseng, M.Ed. saat membuka Workshop Manajemen Talenta yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Kompetensi Teknis dan Sosial Kultural ASN (Pusbangkom TSK ASN) bekerja sama dengan GIZ (Deutsche Gesellschaft Internationale Zusammenarbeit), melalui fasilitas video conference, Senin (7/9).

“Penting untuk dapat menarik generasi muda potensial masuk dalam birokrasi. Oleh karenanya hambatan-hambatan struktural perlu dihilangkan dan meningkatkan daya tarik sekaligus memanfaatkan bonus demografi Indonesia. Untuk itu, lembaga publik harus piawai dalam memahami manajemen talenta dan mengimplementasikannya dengan tepat”, ungkapnya.

Basseng menambahkan bahwa praktek manajemen talenta telah menjadi kebutuhan strategis bagi organisasi. Manajemen Talenta merupakan proses analisis, pengembangan, dan pemanfaatan talenta yang berkelanjutan dan efektif untuk memenuhi kebutuhan organisasi. Selain itu, Manajemen talenta adalah kunci strategis dari keberhasilan organisasi dan kesinambungannya di masa mendatang.

“Pemikiran inilah yang membawa perubahan paradigma organisasi publik di bidang pengelolaan sumber daya manusia, dari paradigma awal yang memandang pegawai sebagai salah satu sumber (resource) yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi, berubah menjadi sebagai aset utama yang memegang peranan penting dalam mencapai tujuan organisasi”, jelasnya.

Lebih lanjut Basseng mengatakan bahwa Manajemen Talenta harus selaras dengan arah pembangunan nasional untuk mewujudkan visi dan misi Indonesia maju dengan ASN yang berkualitas (smart ASN). Fokus manajemen ASN diarahkan pada Manajemen Talenta ASN yang terintegrasi dengan arah kebijakan pada seluruh aspek manajemen ASN sebagaimana yang diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.   

“Kita berharap manajemen talenta ini, benar-benar mampu diterapkan dengan baik. Tidak hanya manajemen talenta di level institusi, namun juga manajemen talenta di level nasional. Melalui workshop ini diharapkan para peserta yang nantinya akan menjadi Fasilitator, Pengajar, ataupun Narasumber pada Pelatihan Manajemen Talenta, memiliki kesamaan makna, mengelaborasi seluruh resources dan berkomitmen kuat dalam mendukung penerapan Manajemen Talenta pada birokrasi di Indonesia”, tutup Basseng.

Pembukaan workshop ini turut dihadiri oleh Kepala Pusbangkom TSK ASN, Caca Syahroni, S. IP, M. Si. Hadir sebagai narasumber: Plt. Deputi SDM Aparatur Kementerian PAN dan RB, Drs. Teguh Widjinarko, MPA, Pimpinan Proyek Transformasi GIZ, Ibu Elke Rapp, Senior Public Sector Management Specialist, World Bank Group, Erwin Ariadharma, GD.Buss, MBA dan Senior Advisor, Transformasi GIZ Hartian Silawati, MA. Peserta pelatihan ini terdiri dari para Widyaiswara dan pengelola SDM di LAN yang berasal dari Pusbangkom TSK ASN, Balai Bahasa, Pusat Pengembangan Kompetensi Kepemimpinan Nasional dan Manajerial ASN, Pusat Pelatihan dan Pengembangan, dan Politeknik STIA LAN. Kegiatan pelatihan ini rencananya akan dilaksanakan selama 10 hari mulai 1 September hingga 10 September 2020 (34 Jam Pelatihan), bertempat di tempat kerja atau rumah sesuai dengan pilihan peserta. (humas)

Skip to content