Jakarta – Pemerintah terus berkomitmen mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dalam rangka menciptakan birokrasi yang bersih, bebas KKN, berdaya (capable), dan melayani. Hal tersebut tertuang dalam 8 (delapan) area perubahan reformasi birokrasi (RB) yang merupakan elemen birokrasi, antara lain: pola pikir, kelembagaan, regulasi dan perundang-undangan, sumber daya manusia aparatur, ketatalaksanaan, akuntabilitas, pengawasan, dan pelayanan publik. Delapan area perubahan ini harus diinternalisasikan oleh seluruh kementerian/lembaga/daerah sebagai komitmen pemerintah untuk terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan publik, termasuk dalam bidang riset dan penelitian. Hal ini diungkapkan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN), Dr. Adi Suryanto, M.Si pada Webinar yang diselenggarakan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bertajuk “Transformasi Lembaga Litbang dan RB Nasional”, Rabu (19/8). Acara ini merupakan rangkaian dari perayaan menyambut HUT LIPI ke-53.
“Manajemen riset sama halnya dengan manajemen sumber daya manusia (SDM). Analoginya, apabila lembaga riset kehilangan SDM, akan berdampak pada output yang dihasilkan meskipun, jumlah anggaran ditambah akan tetapi tetap tidak akan memberikan output yang diharapkan. Oleh sebab itu, kualitas SDM sangat berharga dan harus diperhatikan. Dalam area perubahan RB, SDM aparatur menjadi salah satu fokus utama dalam upaya menciptakan aparatur yang profesional dan memiliki kompetensi paripurna,” tambah Adi Suryanto.
Lebih jauh Adi Suryanto menjelaskan, perlu merubah paradigma pelaksanaan RB yang semula berorientasi pada kinerja di dalam (inward looking) menjadi peningkatan birokrasi yang berkelanjutan untuk mewujudkan birokrasi berkelas dunia. Untuk mewujudkan hal tersebut, dibutuhkan faktor pendorong utama yaitu SDM aparatur yang kompeten dan kapabel, pembangunan kelembagaan pemerintah yang agile serta tata kelola kebijakan yang berbasis pada evidence base.
“Selain beberapa hal tersebut, strategi komunikasi sebagai pemimpin itu penting, karena belum tentu kita mempunyai ide yang baik, kemudian secara otomatis semua orang akan menyetujuinya. Oleh sebab itu, penyampaiannya perlu cara-cara kreatif dan menarik untuk mengkonsolidasikan perubahan. Selain strategi komunikasi pimpinan, perlu diperhatikan pula hal-hal yang bersifat kultural atau nilai-nilai organisasi serta komitmen para pejabat dalam rangka mengelola dan merawat organisasi,” tambahnya.
Kepala LAN memberikan apresiasi perubahan yang sedang dilakukan LIPI yang juga termasuk dalam delapan area perubahan RB dan secara simultan membangun ekosistem riset melalui peningkatan profesionalisme SDM, serta kemudahan akses pada fasilitas riset. Adi Suryanto berharap LIPI dapat terus berkontribusi secara nyata dalam menghasilkan penelitian dan riset yang dapat menjadi landasan pemerintah dalam menyusun kebijakan. (humas)