Menu Close

Generasi Milenial Birokrasi Harus Bergerak Cepat Hadapi Tantangan Global

Jakarta – Saat ini birokrasi terus dihadapkan pada tantangan-tantangan besar. Era kompetisi dengan negara-negara lain kian meningkat, dimana negara yang bergerak cepat akan mampu bersaing dengan negara-negara lain yang lebih lambat. Menyikapi hal tersebut, birokrasi perlu sentuhan inovasi dan terobosan baru ASN yang memiliki kualitas, karakter dan mentalitas serta kemampuan melakukan perubahan secara cepat. Hal tersebut diungkapkan Kepala LAN, Dr. Adi Suryanto, M.Si dalam sambutan pembukaan kegiatan Pelatihan Dasar (Latsar) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan I dan II Gelombang II Tahun 2020 yang dilaksanakan secara virtual, Senin (24/8).

“Untuk menghadapi tantangan dalam persaingan global tersebut, ASN dituntut tidak sekedar menjalankan tugas rutin semata atau business as usual, ASN milenial dituntut menggunakan cara-cara cerdas (smart power) dalam pelaksanaan tugas di birokrasi,” Ungkapnya.

Lebih jauh Adi Suryanto menjelaskan, cara-cara cerdas tersebut dengan pemanfaatan teknologi dalam upaya meningkatkan kompetensi, baik pengetahuan, keterampilan maupun sikap dan perilaku, sehingga mampu memperbaiki birokrasi ke arah yang lebih baik. Peserta Latsar ini merupakan kalangan milenial yang memiliki jiwa belajar dan keingintahuan yang tinggi, juga ditunjang dengan kemampuan teknologi informasi yang baik (digital native), yang akan menjadi sebuah energi baik bagi birokrasi.

“Birokrasi kita saat ini diuntungkan dengan kedatangan generasi-generasi baru, yang digadang-gadang mampu menjadi ASN baru  yang memiliki karakter baru, inovasi dan terobosan baru untuk mendorong perubahan birokrasi yang mumpuni.” tambahnya

Hal ini sejalan dengan misi dalam upaya mewujudkan birokrasi berkelas dunia (World Class Bureaucracy) pada tahun 2024 nanti yang hanya dapat diwujudkan jika birokrasi memiliki ASN yang juga berkelas dunia. Untuk itu, maka dibutuhkan kreatifitas, inovasi, terobosan, perubahan bisnis proses, cara kita melayani, cara bekerja harus disesuaikan dengan tantangan-tantangan jaman kekinian.

“Saat ini kita juga dihadapkan pada tantangan pandemi Covid-19, namun saya menegaskan, ada Covid-19 atau pun tidak ada Covid-19, birokrasi tetap harus berubah ke arah yang lebih baik untuk mewujudkan Indonesia emas 2045 mendatang,” tegasnya.

Latsar CPNS kali ini diselenggarakan secara distance learning atau pembelajaran jarak jauh, namun hal ini tidak mengurasi kualitas pembelajaran. Oleh karena itu, dibutuhkan perhatian khusus bagi para peserta Latsar agar lulus dengan hasil yang sangat memuaskan.

“Dulu setiap peserta memiliki kesempatan 2 kali mengikuti prajabatan, namun pada Latsar kali ini, peserta hanya memiliki kesempatan satu kali saja. Jika tidak lulus, maka peserta tidak akan diangkat menjadi PNS. Oleh karena itu, peserta wajib mengikuti kegiatan Latsar ini dengan sebaik-baiknya, bukan hanya sebagai prasyarat untuk diangkat sebagai PNS” harap Kepala LAN.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Pusat Pengembangan Kader ASN LAN, Hartoto, S.Sos., M.Si melaporkan peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan II dan III Gelombang II ini diikuti oleh 120 peserta yang berasal dari 9 instansi antara lain: Kementerian Kesehatan (13 orang), Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (4 orang), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (26 orang), Pemerintah Kabupaten Tampar (2 orang), Badan Pengawas Keuangan (5 orang), Badan Narkotika Nasional (4 orang), Komisi Pemilihan Umum (11 orang), Badan Pengawas Pemilu (1 orang), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (50 orang ) yang terdiri dari Ditjen Dikti (5 orang), Politeknik Negeri Subang (3 orang) Politeknik Negeri Jakarta (23 orang), Universitas Bengkulu (1 orang), dan  Institut Teknologi Bandung (22 orang).

Skip to content