Menu Close

Puslatbang KDOD LAN Gelar Ekspose Policy Paper Bertemakan Pembangunan Ekonomi Digital yang Inklusif dan Berkelanjutan dalam Mendorong Kemajuan Daerah

SAMARINDA – Puslatbang KDOD LAN pada hari ini Senin (30/9) menggelar Ekspose Policy Paper yang berjudul “Pembangunan Ekonomi Digital yang Inklusif dan Berkelanjutan dalam Mendorong Kemajuan Daerah” di Ruang Auditorium Puslatbang KDOD LAN. Kegiatan ini dilaporkan oleh Kepala Puslatbang KDOD LAN Dr. Muhammad Aswad, M.Si bertujuan untuk mengakselerasi pencapaian transformasi ekonomi yang diarahkan pada ekonomi digital yang inklusif, sehingga dapat menjadi sumbangsih pemikiran bagi kemajuan bersama.
.
Kegiatan ini dihadiri oleh 143 peserta yang berasal berbagai instansi seperti Dinas Koperasi dan UMKM, Dinas Komunikasi dan Informatika, Dinas Pemberdayaan Perempuan serta Dinas Sosial dari berbagai pemerintah daerah di seluruh kalimantan, baik Kaltim, Kaltara, Kalsel, Kalteng hingga Kalbar, serta perwakilan Dekranasda, unsur Perbankan, media, dan organisasi lainnya. Hadir secara daring Plt. Kepala LAN RI Dr. Muhammad Taufiq, DEA melalui aplikasi Zoom, Taufiq menyampaikan bahwa salah satu target pemerintah ke depan adalah pembangunan ekonomi yang tinggi, Dimana ekonomi di masa depan diharapkan dapat mendorong perkembangan ekonomi baru, diantaranya green economy (ekonomi berkelanjutan dan ramah lingkungan), orange economy atau ekonomi kreatif, blue economy(ekonomi pengelolaan sumber daya laut) dan yellow economy (ekonomi digital). “Untuk percepatan ekonomi digital, inti dari pembangunan adalah no one left behind” ujarnya. “Dari kenyataaan yang kita lihat, bahwa kondisi yang menjadi tantangan saat ini adalah masih ada ketertinggalan atau gap baik antar wilayah, gap kota dan desa, gap antar generasi, dan lainnya. UMKM menjadi salah satu sarana pemberdayaan masyarakat, sehingga sangat penting untuk memperkuat UMKM dan tranfsormasi secara digital. Oleh karena itu, besar harapan kami dari rekomendasi dalam policy paper ini dapat mendorong percepatan ekonomi digital di Indonesia” lanjutnya lagi. Taufiq juga mengatakan bahwa pemerintah saat ini telah mencanangkan percepatan reformasi digital 2023, sehingga masukan penting tidak hanya pada UMKM, tetapi juga pada pembinaan UMKM (birokrasi yang membina) sehingga masyarakat pelaku, mindset-nya sudah digital, dan pembinanya (birokrasi) juga harus bertransformasi untuk memiliki mindset digital.
.
Selanjutnya Rustan Amarullah dari Tim Analis Kebijakan Puslatbang KDOD memaparkan ekpose policy paper ini, dan menawarkan dua buah strategi, yakni strategi umum dan strategi khusus yang dibagi berdasarkan daerah dengan daya saing digital tinggi, daya saing digital sedang dan daya saing digital rendah. Para pembahas yang menjadi Narasumber dalam Ekspose ini adalah Laurentius Dwi Kurniawan (Fungsional Pengembang Kewirausahaan/ Kementerian Koperasi dan UKM), Poppy Yuniarti Ramdhani (Ketua Tim Fasilitasi Adopsi Teknologi Digital UMKM/ Kementerian Komunikasi dan Informatika), dan paparan oleh Ridwan Wahyu Robbi Ichwanto (Pelaku UMKM). Ketiganya mengapresiasi komitmen LAN (Puslatbang KDOD) terhadap pembangunan ekonomi digital, melalui penyusunan policy paper ini. Mereka juga menekankan bahwa kunci dari UMKM go digital adalah kolaborasi antar semua pihak. (mk/ler)
Skip to content