Jakarta – Pemerintah terus mendorong penerapan digitalisasi dalam berbagai sektor, terutama untuk memberikan pelayanan publik yang cepat dan tidak berbelit, namun hal ini bukan berarti setiap instansi pemerintah bebas memiliki aplikasi sendiri-sendiri, tetapi bagaimana mengintegrasikan layanan pemerintah ke dalam satu platform. Hal ini diungkapkan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Abdullah Azwar Anas pada Upacara Pelepasan Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat I Angkatan LX Tahun 2024 yang disampaikan secara daring di Aula Prof. Agus Dwiyanto, LAN Veteran, Rabu (9/10).
“Kita cukup berbangga hati karena di tahun 2024 ini indonesia berhasil mencatatkan prestasi dalam UN E-Government Survey dengan meraih peringkat ke 64 dari 193 negara anggota PBB dimana Indonesia melompat 13 peringkat dari posisi 77 pada tahun 2022 lalu. Peningkatan signifikan ini mencerminkan upaya nyata pemerintah Indonesia dalam mengembangkan dan menerapkan sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE)” ungkapnya.
Lebih jauh ia menjelaskan, dengan capaian tersebut kita telah menunjukkan kemajuan transformasi digital pemerintah indonesia yang mampu memberikan dampak positif bagi pelayanan publik dan partisipaso masyarakat. Ini juga merupakan komitmen Indonesia dalam transformasi digital pemerintah melalui pembangunan layanan digital yang terintegrasi dan berkelanjutan.
“Keberhasilan transfromasi digital tentu saja memerlukan kepemimpinan digital di seluruh level organisasi oleh karenanya ia mendorong para peserta PKN Tingkat I untuk memiliki kepemimpinan digital atau digital leadership yang diharapkan mampu menyiapkan skema kebijakan yang diperlukan, memahami dan memetakan proses bisnis berbasis digital, menyiapkan sdm bertalenta digital, menumbuhkan budaya inovasi dan kolaborasi serta penyediaan dukungan anggran dan aset teknologi. Melalui kepemimpinan tersebut proses transformasi digital pemerintah dapat terus berlanjut”, harapnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala LAN, Dr. Muhammad Taufiq, DEA dalam sambutannya juga menyampaikan ada tujuh kemampuan yang dimiliki seorang pemimpin digital diantaranya, pertama, kemampuan berkomunikasi melalui media digital dalam rangka meningkatkan jejaring. Kemudian yang kedua, kemampuan menggunakan aset digital dalam membuat keputusan yang cepat dan tepat. Ketiga, keterampilan mengelola konektivitas dan kolaborasi dengan berbagai stakeholders, keempat, keterampilan untuk menangani perubahan disruptif untuk inovasi layanan organisasi. Kelima, kemampuan berpikir analitik dan bekerja tanpa batasan ruang dan waktu dalam mengelola pekerjaan yang efektif secara virtual, keenam, kemampuan beradaptasi dengan teknologi terkini dan ketujuh, mampu mengelola talenta-talenta digital yang dimiliki organisasi
Ia berharap, seluruh alumni peserta PKN Tingkat I ini dapat terus berkolaborasi dalam mendorong perubahan positif bagi bangsa serta berkontribusi dalam percepatan transformasi pemerintah berbasis digital.
Dalam kesempatan tersebut, terdapat lima peserta teristimewa yang mendapatkan 5 terbaik sebagai berikut
- Leonardo Adypurnama Alias Teguh Sambodo, SP., MS., Ph.D. – Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas
- Dr. Drs. Mulyadin Malik, M.Si. – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
- Yusdi Nurdin Lamatenggo, S.Pi., M.Si. – Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya
- Darmawan Sunarko, S.I.K. – Kepolisian Negara Republik Indonesia
- Sari Harjanti, S.IP., M.Si. – Kementerian Sekretariat Negara