Menu Close

Kenalkan Future Economy yang Berkelanjutan, Plt Kepala LAN Buka PKN Tingkat I Angkatan LXI

Jakarta – Paradigma ekonomi baru (future economy) mulai digadang-gadang oleh pemerintah sebagai kerangka kerja yang diharapkan dapat menuntaskan permasalahan perekonomian tanah air. Selama ini perekonomian masih ditopang oleh ekonomi merah (red economy) yang didominasi oleh eksploitasi sumber daya tanpa pertimbangan dna memperhatikan kelestarian alam, hal ini menimbulkan terjadinya kerusakan terhadap sumber daya alam dan ekosistem hayati. Guna mengurangi dan mencegah eksploitasi besar-besaran terhadap alam, saat ini pemerintah tengah merancang sebuah konsep ekonomi yang mencoba membangun sistem ekonomi yang berkelanjutan dan didasarkan pada prinsip-prinsip alami dan lokal. Hal ini diungkapkan Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Dr. Muhammad Taufiq, DEA pada saat membuka Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat I Angkatan LXI tahun 2024, di Graha Makarti Bhakti nagari, ASN Corporate University, Senin (22/7).

Tema PKN Tingkat I Angkatan LXI adalah “Strategi Pengembangan Ekonomi Masa Depan dalam mendukung Pertumbuhan Ekonomi Tinggi”, untuk itu, Muhammad Taufiq menyoroti terkait pentingnya transisi sumber energi bersih terbarukan serta menciptakan alternatif ekonomi yang adil dan berkelanjutan. Negara-negara maju dan berkembang sepakat mendeklarasikan 5 konsep ekonomi baru (future economy) yaitu, ekonomi hijau (green economy), ekonomi biru (blue Economy), ekonomi orange,  ekonomi ungu dan ekonomi kuning (yellow economy).

Pertama ekonomi hijau, merupakan konsep ekonomi yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesetaraan sosial masyarakat yang disertai dengan mengurangi risiko kerusakan lingkungan. konsep ekonomi ini rendah karbon, efisiensi sumber daya, dan inklusif secara sosial, serta pencegahan hilangnya keanekaragaman hayati dan ekosistem” jelasnya

Lebih lanjut, Muhammad Taufiq menyampaikan, ekonomi kedua yaitu ekonomi biru (blue economy) yang menekankan pada penggunaan sumber daya laut secara berkelanjutan untuk pertumbuhan ekonomi. Ekonomi biru ini diharapkan menjadi jawaban bagi permasalahan pengelolaan kelautan dan perikanan Indonesia, mengingat Indonesia merupakan negara maritim. Ketiga ekonomi oranye atau lebih dikenal dengan ekonomi kreatif yang merupakan konsep ekonomi yang menitikberatkan pada kontribusi dan potensi aset kreatif untuk memberikan sumbangsih bagi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi yang mencakup sosial dan budaya yang terintegrasi dengan teknologi, kekayaan intelektual, hingga pariwisata.

Keempat, ekonomi ungu, atau yang juga disebut ‘care economy’ merupakan konsep ekonomi yang mengakui pentingnya perawatan, pemberdayaan dan otonomi perempuan terhadap berfungsinya perekonomian, kesejahteraan masyarakat, dan keberlanjutan. Terakhir, ekonomi kuning (yellow economy) disebut juga dengan ‘ekonomi perhatian’ (attention economy) merupakan konsep ekonomi yang menarik dan memonetisasi perhatian masyarakat. Ciri utama dari ekonomi ini yaitu adanya persaingan dari berbagai perusahaan untuk memperoleh perhatian masyarakat melalui berbagai platform digital.

Agar kelima konsep ini dapat diimplementasikan oleh pemerintah, maka dibutuhkan peranan seorang pemimpin untuk membawa perubahan yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi tanah air. “seorang pemimpin harus menjadi akselerator perubahan di organisasinya dan mampu memberikan mendorong timnya untuk berubah ke arah yang lebih baik, sehingga kinerja yang dihasilkan memberikan dampak nyata bagi masyarakat dan kesejahteraan bangsa dan negara”, ujarnya.

Sementara itu, dalam laporannya Kepala Pusat Pengembangan kompetensi Kepemimpinan dan Manajerial ASN LAN, Dr. Giri Saptoaji, SS., MA menyampaikan, tujuan penyelenggaraan PKN Tingkat I adalah mengembangkan kompetensi kepemimpinan kolaboratif peserta, yang merupakan kompetensi manajerial pada Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Madya yang  akan berperan dalam melaksanakan  tugas dan fungsi pemerintahan di instansinya masing-masing. Adapun PKN tingkat I angkatan LXI ini diikuti oleh 32 peserta yang terdiri dari 22 peserta berasal dari Kementerian dan Lembaga dan 10 peserta berasal dari POLRI.

Upacara Pembukaan PKN Tingkat I angkatan LXI ini dihadiri oleh Sekretaris Utama BPKP, Ernandi Sudarmanto, Kepala Biro SDM, Organisasi dan Hukum Kementerian PANRB, Dr. Ir. Sri Rejeki Nawangsasih, M.Sc, Kepala Pusat Pengembangan Kepegawaian ASN BKN, Satya Pratama, S.Sos., M.Sc, Kepala Biro Keuangan BNN, Dra. Tatiek Sufahriani, M.Si dan Kabaglekdik Rodalpers SSDM POLRI, Kombes Pol Erthel Stephan, SH., SIK., M.Si

Skip to content