Incheon, Seoul Korea – Pelatihan International Training Program on Smart Governance and Policy Capacity Building yang berlangsung selama 10 hari di Incheon, Seoul Korea melibatkan perwakilan dari Indonesia, Mongolia, dan Kazakhstan yang bertujuan meningkatkan kapasitas kebijakan dan penerapan smart governance.
Pada hari terakhir pelatihan ini diadakan kompetisi diantara seluruh peserta pelatihan yang berasal dari tiga negara yaitu Indonesia, Mongolia dan Kazakhstan. Peserta Indonesia merupakan delegasi dari berbagai lembaga, termasuk Tim Politeknik STIA LAN Jakarta, BSKDN Kemendagri, BPSDM Kemendagri, Kementerian Keuangan, Universitas Islam Riau, dan Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Pada kompetisi tersebut, delegasi Indonesia diwakilkan oleh Tim Politeknik STIA LAN Jakarta, Tim BSKDN Kemendagri dan Kementerian Keuangan. Tim Politeknik STIA LAN Jakarta yang mewakili Tim Indonesia diwakili oleh Budi Fernando Tumanggor dan Keisha Dinya Solihati menyajikan materi berjudul “Showcasing Excellence: Internationally Recognized Smart Governance In Indonesia Cases”.
Kompetisi ini menampilkan berbagai inovasi dan strategi smart governance dari para peserta pelatihan yang berasal dari tiga negara. Tim Politeknik STIA LAN Jakarta berhasil meraih prestasi gemilang dengan menjadi Juara Pertama dalam International Competition: Smart Governance Innovation Cases and Strategies.
Selain kompetisi, hari terakhir pelatihan juga diisi dengan berbagai materi berharga yang disampaikan oleh para ahli. Dr. Young Hoon Ahn, sebagai Presiden Think Institute dan Chief Director of the Public Policy Future Institute, Hansei University, menyampaikan materi mengenai Smart City Cases in Korea. Dalam paparannya, Dr. Ahn menjelaskan bagaimana konsep smart city dapat menjadi solusi untuk memecahkan masalah perkotaan dan meningkatkan kualitas hidup melalui integrasi teknologi inovatif.
Soyoung Kwon, Ph.D., juga memberikan materi tentang New Security Dynamic and South Korea. Ia menggambarkan tantangan yang dihadapi Korea Selatan, termasuk isu perpecahan antar Korea dan bagaimana negara tersebut menyeimbangkan kepentingan keamanan dan ekonomi. Korea Selatan, dengan posisinya sebagai kekuatan menengah yang pivotal, memiliki peran unik dalam dinamika keamanan global.
Materi ketiga dibawakan oleh Jenn Seoyoung Kim, Ph.D., yang membahas mengenai Design Thinking & Creative Confidence. Dalam sesinya, Dr. Kim menjelaskan bagaimana pendekatan design thinking dapat digunakan untuk merumuskan solusi atas permasalahan publik melalui tahapan-tahapan yang sistematis dan kreatif.
Penutupan pelatihan ini tidak hanya menandai akhir dari rangkaian kegiatan yang penuh pembelajaran dan kolaborasi internasional, tetapi juga membuka peluang baru untuk penerapan smart governance di berbagai negara. Prestasi yang diraih oleh Politeknik STIA LAN Jakarta menjadi bukti nyata bahwa Indonesia mampu bersaing dan diakui di kancah internasional.
Dengan berakhirnya pelatihan ini delegasi dari Politeknik STIA LAN Jakarta yang terdiri dari Nurliah Nurdin (Ketua delegasi Indonesia), Budi Fernando Tumanggor, Keisha Dinya Solihati, Muhammad Rizki, Nila Kurnia Wati, Rindri Andewi Gati dan Rima Ranintya Yusuf telah menyelesaikan rangkaian pelatihan International Training Program on Smart Governance and Policy Capacity Building yang berlangsung selama 10 hari di Incheon, Seoul Korea.