Bandung – Hasil survey yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2022 menunjukkan bahwa Indeks Literasi Keuangan masyarakat Indonesia baru mencapai 49,68%. Jika dilihat dari strata wilayah , literasi keuangan masyarakat di perkotaan mencapai 50,52% sedangkan perdesaan baru mencapai 48,43%, sehingga terdapat gap sebesar 2,1%. Begitu pula jika dilihat dari sisi gender, literasi keuangan pada perempuan baru mencapai 50,33%. Kondisi ini mendorong tim dosen dan mahasiswa prodi Administrasi Pembangunan Negara dan Administrasi Bisnis Sektor Publik Politeknik STIA LAN Bandung untuk melaksanakan pengabdian kepada masyarakat bertajuk BRILIAN (Beri Literasi Keuangan dan Keterampilan) . BRILIAN dilakukan dengan pemberian literasi keuangan kepada ibu ibu rumah tangga dan anak anak usia dini di Desa Pamulihan Kabupaten Sumedang. Literasi keuangan merupakan salah satu kemampuan penting di abad 21 yang perlu dikuasai oleh individu dan masyarakat agar taraf hidup mereka meningkat.
Bertempat di PAUD Khairunnisa, tim PKM yang terdiri atas Ati Rahmawati, Iwan Kurniawan, Yolanda Rossi F, Novyra serta Siti Rahayu memberikan edukasi kepada ibu ibu rumah tangga mengenai bagaimana mengelola keuangan di tingkat rumah tangga pada Kamis (20/6) . Dalam PKM ini ditekankan pula kewaspadaan terhadap “bank emok” serta kewaspadaan terhadap pinjaman online yang saat ini sangat marak dan merambah sampai perdesaan. Ati Rahmawati selaku Koordinator PKM menjelaskan bahwa biasanya proses pengajuan pinjaman online tersebut sangat mudah dan cepat , namun masyarakat hendaknya lebih waspada karena dibalik itu terdapat jebakan seperti bunga yang tinggi , penagihan yang tidak etis , teror, ancaman bahkan sampai menyebarkan informasi pribadi. Untuk mengecek legalitas pinjaman online tersebut disampaikan pula saluran resmi yang dimiliki oleh OJK seperti nomor WA maupun saluran pengaduan di website OJK.
Literasi keuangan diberikan pula kepada anak usia dini dengan materi pentingnya menabung, pengenalan lembaga perbankan, merawat uang dengan menerapkan 5J (Jangan Dilipat, Jangan Dicoret, Jangan Distapler, Jangan Diremas, dan Jangan Dibasahi) . Di akhir kegiatan PKM dilakukan aktivitas bersama antara ibu dan anak dengan membuat celengan sederhana, dengan dibimbing para mahasiswa Politeknik STIA LAN Bandung.