Menu Close

Wujudkan Indonesia Adil dan Makmur Melalui Pemimpin Birokrasi, LAN Selenggarakan PKN Tingkat II Angkatan XVI Tahun 2024

Jakarta – Pada alinea kedua Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) Tahun 1945, founding father bangsa telah memproyeksikan masa depan bangsa Indonesia sebagai negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Alinea tersebut menjadi dasar dan tujuan bersama terbentuknya republik, serta bagaimana pengelolaan sumber daya negara, dan konsep ketatanegaraan yang hingga kini dianut. Setelah 78 tahun Indonesia merdeka, masih dibutuhkan perjuangan dan upaya agar dapat mewujudkan cita-cita para pendiri bangsa. Hal tersebut menjadi salah satu topik yang disorot oleh Deputi Bidang Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi, Dr. Basseng, M.Ed pada Pembukaan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat II Angkatan XVI Tahun 2024, di Kampus ASN Corporate University, Pejompongan, Selasa (4/6).

“Para pendiri bangsa kita telah menggaungkan isu strategis sejak bangsa ini merdeka. Hal tersebut tertuang pada pembukaan UUD Tahun 1945. Isu strategis terkait pemerataan kesejahteraan dan sosial pada Pancasila: sila kelima keadilan sosial, dan hingga kini bergulir pada rencana panjang nasional (RPJMN). Tentunya seluruh cita-cita ini dapat menjadi kenyataan dengan hadirnya para pemimpin di tengah birokrasi pemerintah. Pemimpin yang sensitif akan isu sosial sehingga menghasilkan keputusan strategis yang diambil yang secara langsung akan berpengaruh pada eksekusi kebijakan.” ungkapnya.

Lebih lanjut Basseng memaparkan bahwa para peserta pelatihan adalah para calon pemimpin yang digadang-gadang membawa perubahan, memimpin dengan gaya kepemimpinan yang agile, dan mampu membuahkan kebijakan-kebijakan baru (create policy). Dalam sambutannya Basseng menekankan pada permasalahan sosial yang masih berlangsung di Indonesia. Bagaimana secara kasat mata, perbedaan kemajuan terlihat nyata dari pencitraan satelit, betapa senjangnya perbedaan kemajuan antara Indonesia bagian barat, tengah, dan timur. Adanya ketimpangan pembangunan dan ketimpangan sosial, dan masih terjadinya ketidakmerataan pembangunan di Indonesia.

“Indonesia adalah negara yang terbilang sudah lama merdeka namun pencapaiannya dilampaui oleh negara tetangga yang usia merdekanya masih terbilang lebih muda dari kita. Hal tersebut terlihat dari banyaknya kesenjangan di negara, posisi tingkat global kepemimpinan negara di posisi 34, pendapatn perkapita kita yang masih rendah. Kita sudah bekerja namun dengan situasi global, langkah kita masih kurang cepat. Untuk mengejar pencapaian dan melesat, kita butuh pemimpin yang mampu menggerakkan roda birokrasi. Dari data statistik, dibutuhkan hampir 15.000 pejabat struktural Eselon II yang andal dan berkompeten. LAN berupaya mencetak pemimpin yang adaptif dan berkualitas.”

Dengan pelatihan kepemimpinan yang dilaksanakan, Basseng mengharapkan para peserta pelatihan kelak akan menjadi pembawa perubahan di instansi masing-masing. Menjadi inisiator dan motor penggerak kemajuan. Mampu mengambil bagian dalam mewujudkan Rancangan Teknokratik RPJMN 2029 demi mewujudkan Indonesia yang dicita-citakan pendiri bangsa.

“Terpilihnya saudara menjadi peserta menandai bahwa peserta pelatihan adalah pemimpin terpilih. Ada konsekuensi dan kesempatan yang menghampiri. Dengan terpilihnya Saudara maka Anda diberi kepercayaan untuk menggunakan sekaligus mengasah potensi kepemimpinan menjadi pemimpin birokrasi untuk mewujudkan Indonesia adil dan makmur.” tutup Basseng.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Kepemimpinan Nasional dan Manajerial ASN, Dr. Giri Saptoaji, S.S., M.A pada laporannya, menyampaikan  dasar hukum, tujuan penyelenggaraan, dan kepesertaan pelatihan. Disampaikan bahwa pelatihan ini dipesertai oleh 60 orang yang terdiri dari: 8 Kementerian, berjumlah 12 orang; 9 LPNK/LTN, berjumlah 21 orang; 14 pemerintah Daerah, berjumlah 27 orang dengan total durasi penyelenggaraan pelatihan selama enam belas minggu.

Adapun tema PKN Tingkat II Angkatan XVI adalah “Pembangunan Ibu Kota Nusantara sebagai Strategi Penggerak Pemerataan Dalam Mendukung Penguatan Peran Kepemimpinan Nasional dalam Transformasi Tata Kelola Pemerintahan Untuk Mewujudkan Visi Indonesia 2029. Menyesuaikan dengan pesatnya penggunaan teknologi, pembelajaran pada pelatihan ini menggunakan metode blended learning dengan memadukan pembelajaran klasikal dan nonklasikal dengan memanfaatkan sistem LMS (Learning Management System) dan aplikasi online video meeting/conference

Hadir dalam pembukaan tersebut peserta pelatihan, pendamping, pejabat pimpinan tinggi, wali angkatan, widyaiswara, dan para tamu undangan terkait.

Skip to content