Jakarta – Upaya percepatan penurunan stunting merupakan salah satu upaya mewujudkan SDM yang sehat, cerdas dan produktif untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Hasil survei status gizi nasional Indonesia menyebutkan bahwa jumlah anak stunting di tahun 2021 sebanyak 5.253.404 anak. Angka ini sudah menunjukkan penurunan dari 4.558.889 anak pada tahun 2020 atau sebanyak 2,28%. Namun, upaya ini masih harus terus dilanjutkan untuk mencapai penurunan sebesar 3,8% per tahun agar tercapai target penurunan stunting 14% di tahun 2024. Hal tersebut dipaparkan oleh Kepala Pusat Pembinaan Analis Kebijakan, Lembaga Administrasi Negara (LAN), Yogi Suwarno, PhD., pada saat membuka kegiatan Policy Analyst Virtual Public Lecture (VPL) “Strategi Penurunan Stunting di Daerah, Lesson Learnt dari Pemerintah Daerah di Indonesia,” Kamis (23/11).
“Sesuai dengan amanat Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, upaya ini perlu dilakukan secara holistik, integratif dan berkualitas melalui sinergi dan sinkronisasi antar kementerian, lembaga, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, pemerintah desa dan pemangku kepentingan,” ujar Yogi.
Pada tahun 2022, terdapat 18 Provinsi dengan prevalensi balita stunting di atas rata-rata angka nasional 21,6%. Provinsi Sumatera Selatan masuk ke dalam 3 besar yang berhasil mencapai persentase angka penurunan stunting di atas rata-rata nasional.
Sementara itu, Kabupaten Brebes meskipun di awal tahun 2023 memiliki angka prevalensi stunting yang tinggi, namun hingga pertengahan dan menjelang akhir tahun ini angka prevalensi stunting balita mengalami penurunan yang cukup signifikan. Selain itu, pada tahun ini pula, Kabupaten Brebes berhasil menjadi daerah terbaik di Indonesia pada penghargaan Early Childhood Care Nutrition and Education (ECCNE) Award yang diselenggarakan oleh SEAMEO RECFON. ECCNE adalah penghargaan yang diberikan Ministry of Education Organisation Regional Center for Food and Nutrition atau Organisasi Kementerian Pendidikan se-Asia Tenggara untuk keberhasilan daerah penurunan stunting.
“Berbagai upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Sumatera Selatan dan Pemerintah Kabupaten Brebes dapat menjadi bahan pembelajaran dan pengetahuan khususnya bagi teman-teman analis kebijakan terkait dengan isu-isu substantif kebijakan publik serta diharapkan akan memberikan inspirasi bagi kita dalam melakukan pembenahan dan perbaikan untuk Indonesia yang lebih baik lagi,” tambahnya.
VPL seri 2 ini menghadirkan Narasumber H. Fery Fahrizal, SKM. MKM., Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan, dan Drs. Apriyanto Sudarmoko, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Brebes, dan dimoderatori oleh Novika Widyasari, S.E. M.Dev.,STUD., Analis Kebijakan Muda, Sekretariat Wakil Presiden. (humas)