Menu Close

Trust! Topik Forum KBK Puslatbang KDOD LAN di Minggu Ini

SAMARINDA – “Trust” menjadi judul yang diusung dalam pelaksanaan Forum Kelompok Budaya Kerja (KBK) di Ruang Mini Theatre Puslatbang KDOD LAN, Jum’at (9/6). Mayahayati Kusumaningrum, seorang Analis Kebijakan Ahli Muda di Puslatbang KDOD yang akrab dengan sapaan Maya, menjadi presenter atau narasumber dalam kegiatan yang dilaksanakan selama kurang lebih 120 menit ini. Dijelaskan oleh Maya bahwa Robbins (2006) mendefinisikan trust sebagai sebuah ekspektasi dan pengharapan positif bahwa orang lain tidak akan melalui kata-kata, tindakan, dan kebijakan bertindak secara opportunistik. Selanjutnya Robbins juga membagi kepercayaan atau trust menjadi tiga tipe, yaitu kepercayaan yang berbasis ketakutan, pengetahuan, dan saling memahami.

“Dalam Cummings dan Bromiley dalam Altuntan dan Baykal menegaskan bahwa Setiap orang harus memiliki kepercayaan dengan keyakinan bahwa karyawan harus berkompeten, terbuka dan jujur dalam bekerja sehingga karyawan dapat terlibat dengan baik. Semakin karyawan mampu menumbuhkan rasa percaya, maka keterlibatan karyawan akan terjalin dengan baik sehingga dapat menghasilkan kesuksesan untuk perusahaan” jelas Maya. Menurut Maya, organisasi dengan trust yang rendah prilaku budaya organisasi yang tumbuh cenderung akan negatif. “Orang akan memanipulasi fakta, menimbun informasi, memutarbalikkan fakta, menutupi kesalahan, dan merasakan ketegangan bahkan ketakutan” tutur Maya lagi. Sebaliknya, jika sebuah organisasi yang memiliki trust tinggi dikatakan Maya akan cenderung memiliki prilaku budaya organisasi poisitif, seperti inovatif dan kreatif, komunikasi dan kolaborasi yang baik, transparansi, jujur, dan akuntabel.

“Intinya, kepercayaan adalah dasar dari hubungan yang bermakna antara entitas dan pemangku kepentingannya baik di tingkat individu maupun organisasi. Dalam hal ini trust sangat dibutuhkan karena akan memberikan pengaruh terhadap komunikasi, kerjasama, serta kinerja dalam organisasi, dan juga membantu organisasi dalam kesuksesan baik secara kualitas maupun finansial, kinerja, efektivitas dan efisiensi organisasi” tutup Maya.

Di akhir presentasinya, Maya kemudian menayangkan sebuah video menarik. Dalam video tersebut, pembelajaran yang bisa diambil adalah bahwa dalam sebuah organisasi hendaknya setiap orang tidak memiliki perasaan bahwa dirinya memiliki peran yang lebih penting daripada peran anggota organisasi lainnya. Setiap anggota organisasi memiliki perannya masing-masing yang sama pentingnya bagi kemajuan organisasi. (ler/ler)

Skip to content