Jakarta – Menjadi seorang pemimpin sektor publik pada saat ini merupakan tantangan yang sangat besar dan tidak mudah. Berbagai perubahan senantiasa terjadi dengan begitu cepatnya. Oleh karena itu, diperlukan pemimpin yang senantiasa terbuka terhadap berbagai masukan dan fleksibilitas yang tinggi. Pesan tersebut disampaikan oleh Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Dr. Adi Suryanto, M.Si pada saat menutup rangkaian Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II, Angkatan XVI Tahun 2022 di Aula Makarti Bhakti Nagari, ASN Corpu, Pejompongan, Jakarta pada Jumat (18/11).
“Saat ini menjadi pemimpin sektor publik tidaklah mudah. Perubahan terjadi dengan sedemikian cepat. Oleh karena itu, kita perlu terbuka dengan saran dan kritik sehingga kita jadi semakin fleksibel tapi di satu sisi kita juga semakin cepat. Selain itu, pemimpin tentu tidak dapat bekerja sendirian,” ujarnya.
Lebih lanjut, Kepala LAN juga mengajak para peserta untuk senantiasa berproses dan berprogres untuk mendorong berbagai perbaikan di sektor publik sesuai dengan kapasitas dan tugasnya masing-masing di tempat kerja. Menurutnya, sebagai seorang pemimpin harus dikenang akan perbaikan yang dia lakukan.
“Ketika kita memimpin organisasi atau apapun, yang dikenang adalah perbaikan. Kita senantiasa harus memberikan perbaikan dan bermanfaat ketika menjabat dimanapun. Mari bersama-sama mengukir sejarah, mengukir kebaikan,” jelasnya.
Selain itu, Adi juga berharap bahwa apa yang telah dipelajari dan didapatkan selama proses pelatihan di LAN dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya. Sesuai dengan arahan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Menteri PAN RB) agar seluruh produk PKN dapat berkontribusi dalam sektor pengentasan kemiskinan, digitalisasi birokrasi dan investasi, serta program-program lain terkait prioritas nasional seperti penanggulangan stunting dan pemanfaatan produk dalam negeri.
“Saya mengapresiasi kawan-kawan peserta yang telah menyelesaikan tugas-tugasnya. Saya juga mengapresiasi kawan-kawan peserta yang telah menghasilkan policy brief yang luar biasa. Hal ini perlu didokumentasikan dengan baik karena banyak pemikiran-pemikiran bagus yang berkembang di LAN termasuk dari kawan-kawan peserta pelatihan. Tolong hal itu disampaikan langsung ke Bapak Presiden. Saya yakin ini akan bermanfaat,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi, Dr. Basseng, M.Ed melaporkan bahwa pelatihan yang meluluskan 58 orang peserta ini juga telah menghasilkan policy brief dengan tajuk “Pengembangan Potensi Wilayah untuk Peningkatan Pemerataan Ekonomi.” Dengan lulusnya 58 orang peserta pelatihan ini, maka jumlah alumni PKN Tk. II Pola Baru LAN sejak tahun 2019 di seluruh Indonesia berjumlah 11.811 (Sebelas Ribu Delapan Ratus Sebelas) orang. Khusus untuk PKN Tingkat II dengan kurikulum baru, sejak bulan Juni 2022, maka jumlah alumni yang dihasilkan adalah sebanyak 654 (Enam Ratus Lima Puluh Empat) orang.
“Akhirnya, kepada para peserta yang sebentar lagi akan menjadi alumni, kami mengucapkan selamat atas keberhasilan Bapak/Ibu mengikuti pelatihan yang cukup menantang ini. Selamat jalan, dan selamat kembali ke tempat tugas masing-masing untuk terus berperan sebagai pemimpin perubahan di instansinya masing-masing,” tutupnya.
Dalam kesempatan itu juga dibacakan lima peserta terbaik PKN Tingkat II Angkatan XVI, yaitu
Wahyu Kusuma Romadhoni dari Kementerian Keuangan dengan judul Proyek Perubahan “Membangun Talenta Kemenkeu SATU Melalui Leadership Learning Journey”
Dr. Ardhasena Sopaheluwakan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika dengan judul Proyek Perubahan “Strategi Peningkatan Layanan Informasi Kualitas Udara Nasional Melalui Integrasi dan Sinergi”
Suharyono, S.H., M.Si., M.Hum. dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan judul Proyek Perubahan “Penguatan Fungsi Kawasan Konservasi melalui Pola Kemitraan Konservasi”
Dra. Asih Liza Restanti, Apt., M.Kes. dari Badan Pengawas Obat dan Makanan dengan judul Proyek Perubahan “Peningkatan Indeks Kesadaran Masyarakat (IKM) Terhadap Badan POM Melalui Pemberdayaan Duta Kosmetik dan Jamu Aman”
Cece Yusuf, S.Hut, M.Si. dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi dengan judul Proyek Perubahan “Integrasi Perencanaan dan Penganggaran Berbasis Kinerja yang Berorientasi SDGs Desa di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi” (humas)