Jakarta – Politeknik STIA LAN Jakarta menyelenggarakan konferensi internasional The 4th International Conference on Governance, Public Administration, and Social Science (ICoGPASS) yang mengangkat tema “Recover Together, Recover Stronger: Digital Governance in Development Policy, Human Resource Management, and Public
Sector Economics to Support Indonesia’s Recovery“. Dilaksanakan secara hybrid, konferensi bertempat di Graha Makarti Bhakti Nagari, LAN Corporate University Jakarta dan dihadiri oleh pembicara yang datang secara luring dan daring melalui Zoom Meeting, Kamis (17/11).
Dalam kegiatan The 4th International Conference on Governance, Public Administration, and Social Science (ICoGPASS) ini mengundang narasumber antara lain: Dr. Kurt Thurmaier (Northern Illinois University, Amerika Serikat), Prof. Paula Chies Schommer (State University of Catarina, Brazil), Dr. Ra’ed ben Shams (Presiden International Institute of Administrative Sciences (IIAS), Bahrain), Dr. Young Hoon Ahn
(Hansei University, Korea Selatan), dan Dr. Adi Suryanto., M.Si (Kepala Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia).
Pada kesempatan kali ini, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB), Abdullah Azwar Anas, M.Si menyampaikan harapan Indonesia yang ingin bersanding dengan Tiongkok, India dan Amerika Serikat menjadi 4 besar negara ekonomi dunia di tahun 2030 memerlukan reformasi birokrasi yang berdampak nyata pada pelayanan publik. Peningkatan angka investasi indonesia juga dapat menjadi jangkar pemulihan ekonomi pasca Covid-19. Target kemiskinan 0% di tahun 2024 merupakan target dari reformasi dan birokrasi Indonesia, Untuk mencapai tujuan ini memerlukan kontribusi dari para pakar, akademisi dan praktisi.
Dr. Sandiaga Uno, B.B.A, M.B.A selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia dalam opening remarks menambahkan data digital perlu dikembangkan secara transparan dan cepat agar dapat diakses antar negara secara langsung untuk membantu pemulihan ekonomi Indonesia. Pemanfaatan teknologi digital tidak hanya merespon kesehatan global pasca Covid-19 tetapi dapat membuka pertumbuhan ekonomi pasca krisis. Era pandemi memerlukan banyak penyesuaian dan transformasi untuk menghadapi kebutuhan masyarakat yang telah dan terus berubah hal ini disampaikan oleh Presiden Indonesian Association for Public Administration (IAPA), Prof. Dr. Agus Pramusinto. Hal ini sejalan dengan yang disampaikan oleh Kepala Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, Dr. Adi Suryanto, M.Si., Beliau menyatakan pengembangan konektivitas digital merupakan aspek penting dalam kemajuan ekonomi dan masyarakat, meskipun dihadapkan dengan berbagai tantangan kita perlu fokus pada tujuan awal yaitu pengembangan ekonomi negara.
Pembicara lainnya yaitu Dr. Kurt Thurmaier Director School of Public and Global Affairs, Northern Illinois University, USA dalam paparannya menggarisbawahi faktor transparansi serta keterlibatan masyarakat Indonesia menjadi aspek penting dalam pemulihan ekonomi Indonesia. Melihat studi di Kenya sebelumnya kedua poin ini memberikan dampak yang luar biasa dari pemerintah ke daerah Amerika Serikat ke Kanada dan Australia.
Dalam paparan Prof. Paula Chies Schommer dari State University of Santa Catarina, Brazil membahas tentang kerja sama yang perlu diperkuat dalam memerangi korupsi untuk mencapai fokus pada inovasi digital.
Menurut Dr. Ra’ed Mohammed bin Shams, selain partisipasi masyarakat gaya kepemimpinan pemimpin dalam mengambil keputusan menjadi aspek penting dalam pemulihan suatu negara. Bagaimana seorang pemimpin dapat mengambil keputusan yang tepat untuk menanggulangi masalah yang ada. Dr. Ra’ed turut menampilkan best practice aplikasi yang membantu Pemerintah Bahrain dalam melawan
pandemi bernama BeWare App.
Selain Plenary Hall, dalam konferensi ini juga dilakukan parallel session yang dibagi menjadi 13 ruangan luring di Politeknik STIA LAN Jakarta dan 8 ruangan daring di Zoom Meeting. Sesi ini diisi oleh para presenter yang menyajikan paparan dan hasil diskusi relevan yang mengusung tema “Recover Together, Recover Stronger: Digital Governance in Development Policy, Human Resource Management, and Public Sector Economics to Support Indonesia’s Recovery“, kurang lebih 238 hasil penelitian dipaparkan dalam kegiatan ini.
Direktur Politeknik STIA LAN Jakarta Prof. Dr. Nurliah Nurdin, MA., yang juga moderator pada kegiatan ini menyampaikan harapannya, ICoGPASS ini dapat menyumbang pemikiran dalam rumpun ilmu administrasi publik, ilmu pemerintahan, ilmu sosial, dan disiplin lain yang relevan.