Jakarta – Pejabat administrator atau lebih dikenal dengan eselon III adalah middle manager, posisi tersebut merupakan posisi sentral, posisi yang bagus yang menghubungkan antara lini depan dengan lini atas, dapat dikatakan salah satu faktor keberhasilan organisasi dapat bergantung pada middle manager ini. Oleh karena itu seorang pejabat administrator perlu memperkuat fondasi kepemimpinan yang kuat agar mampu membawa organisasi ke arah yang lebih baik. Hal ini diungkapkan Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Kepemimpinan dan Manajerial ASN, Dr. Caca Syahroni, M.Si pada Upacara Pelepasan Peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKN) Angkatan III tahun 2022, di Graha Makarti Bhakti Nagari, ASN Corporate University, Jumat (14/10).
Ia menjelaskan, kompetensi kepemimpinan harus senantiasa terus dibangun dalam setiap individu para pejabat, maka dengan demikian para pejabat akan mampu membawa gerbong organisasinya kearah yang lebih baik kedepannya. Kepemimpinan itu bukan posisi/jabatan, kepemimpinan itu adalah bagaimana seseorang mampu mengajak, memotivasi, mempersuasi anggotanya untuk membangun organisasi kesatu arah yang lebih baik.
“Beberapa hal penting dalam upaya membangun kompetensi kepemimpinan, pertama, kemampuan untuk membangun konektivitas, membangun relasi dan berkolaborasi dengan berbagai stakeholders, kedua, pemimpin harus mampu membangun kinerja organisasi dengan pengembangan kompetensi pegawainya, selain itu yang tak kalah penting adalah memahami perspektif pemerintahan dan mampu menggerakkan sumber daya yang ada untuk kemajuan organisasi dan meningkatkan kualitas pelayanan publik” jelasnya.
“Satu hal yang paling penting kita tanamkan pada pejabat administrator yaitu bahwa kita adalah pelayan masyarakat, kita adalah bagian dari birokrasi, bagian dari pemerintahan yang harus terus berjuang mewujudkan cita-cita pembangunan yang telah dirintis oleh para pendiri bangsa.”ujarnya
Caca menambahkan, melalui PKA ini peserta telah dibekali dengan kompetensi kepemimpinan kinerja yang membangun karakter dan sikap perilaku kepemimpinan Pancasila yang berintegritas dan menjunjung tinggi etika birokrasi yang berwawasan kebangsaan serta mengaktualisasikan kepemimpinan kinerja dan manajemen kinerja dengan melakukan inovasi, kolaborasi, dan mengoptimalkan seluruh potensi sumber daya internal dan eksternal dalam rangka peningkatan kinerja organisasi.
Kompetensi kepemimpinan kinerja ini perlu dibangun untuk menjamin perubahan dapat dilakukan secara nasional dan dapat menjadi pengungkit dalam mempercepat terwujudnya birokrasi berkelas dunia (world class bureaucracy).
Dalam kesempatan itu juga, dibacakan 11 (sebelas) peserta dengan predikat sangat memuaskan antara lain :
- Rega Tadeak Hakim, ST., MM – Kementerian Dalam Negeri
- IR Widodo Hastjaryo, M.Si. – Kementerian Komunikasi dan Informatika
- Anita Arumdati, ST. – Kementerian Koperasi dan UKM
- Nurbaety – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
- Soni Pitriajaya, S.T., M.A.B – Kementerian Perindustrian
- Hendra Kusuma – Komisi Aparatur Sipil Negara
- Septi Melinda, S.Psi. – Komisi Yudisial
- Mulyarto Kurniawan, S.Pd., M.T. – Pemerintah Kabupaten Bangka
- Sugiyono, S.Pd., M.Pd. – Pemerintah Kota Jambi
- Eko Prasetyo Nugroho, S.IP. – Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Daerah
- Muhammad Haris Perdana, S.H. – Sekretariat Kabinet