Aceh Besar – “Revolusi Mental menjadi strategi pembangunan manusia dan kebudayaan yang secara terus-menerus diinternalisasi dalam sistem pembangunan nasional, sehingga menjadi sistemik serta mengalami pembudayaan dalam perilaku kita sehari-hari. Desain pembelajaran dengan metode Blended Learning merupakan upaya untuk dapat menyelenggarakan Pelatihan Revolusi Mental secara efektif yang merupakan program prioritas nasional, dan menjadi program unggulan Pemerintahan Presiden Joko Widodo. Selain itu, saya juga berkeyakinan bahwa saudara-saudara yang telah mengikuti seluruh rangkaian kegiatan pelatihan ini adalah orang-orang terpilih dari instansi masing-masing, karena telah meningkat kapasitasnya, telah belajar memahami dan berpikir secara komprehensif untuk dapat mengubah cara pandang, cara pikir, dan budaya kerja yang cepat dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik yang bersih, melayani dan responsif”, hal ini diungkapkan oleh Kepala Puslatbang KHAN, Bapak Ir. Faizal Adriansyah, M.Si dalam sambutannya pada Acara Penutupan Pelatihan Revolusi Mental Angkatan IV Tahun 2022 yang diselenggarakan melalui zoom meeting, Selasa (23/8)
Kepala Puslatbang KHAN menutup secara resmi Pelatihan Revolusi Mental Angkatan IV Tahun 2022.
Berdasarkan penilaian dari peserta Pelatihan Revolusi Mental Angkatan IV terhadap kualitas penyelenggaraan distance learning diperoleh nilai sebesar 90,55 (termasuk kategori sangat memuaskan), sedangkan penilaian terhadap kualitas penyelenggaraan klasikal diperoleh nilai sebesar 90,21 (termasuk kategori sangat memuaskan).
Untuk evaluasi Penceramah/Fasilitator/Widyaiswara dalam melaksanakan proses pembelajaran, berlangsung dengan sangat baik. Secara kuantitatif rata-rata penilaian tenaga pelatihan Revolusi Mental Angkatan IV berada pada nilai 92,26 dari skala 0 – 100.