Menu Close

Berdayakan Potensi Maksimal Pegawai, LAN Selenggarakan Pelatihan Coaching dan Mentoring Angkatan II

Jakarta – Dalam implementasi suatu kebijakan, perubahan organisasi pada umumnya dapat menimbulkan gejolak, baik secara individu maupun organisasi. Coaching dan Mentoring dapat digunakan untuk mengelola perubahan tersebut agar dapat berjalan dengan baik. Melalui Coaching dan Mentoring dapat  memperbaiki  komunikasi  dan  hubungan  antar individu maupun dengan kelompok, mengimplementasikan keterampilan dengan lebih baik, melahirkan budaya organisasi yang lebih terbuka dan produktif. Hal tersebut disampaikan Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Teknis dan Sosial Kultural ASN, Dra. Isti Heriani, MBA pada Pembukaan Pelatihan Coaching dan Mentoring, di Ruang Kelas Graha Wisesa Lantai 3, Kampus PPLPN LAN Pejompongan, Jakarta, Senin (11/7).

 Coaching dan mentoring menjadi salah satu metode yang sangat efektif untuk memberdayakan potensi maksimal pegawai. Dengan Coaching dan Mentoring dapat memfasilitasi eksplorasi keterampilan, keinginan, kebutuhan, dan motivasi yang dikombinasikan dengan proses berpikir untuk membantu individu membuat perubahan agar lebih baik lagi.” Tambahnya.

 Isti juga menyampaikan Coaching dan mentoring menjadi bagian penting dari strategi pembelajaran dan pengembangan dalam organisasi publik.  Kedua aktivitas ini menjadi duet tools yang tidak terpisahkan untuk membantu orang-orang berbakat di tempat kerja dalam mengatur pekerjaan, serta mengembangkan keahlian mereka. Untuk itu, Coach dan Mentor dituntut memiliki kesabaran dan beberapa keterampilan, antara lain keterampilan mendengarkan, mengajukan pertanyaan, dan mengklarifikasi sesuai tujuan, strategi, dan tindakan.

 “Proses pembinaan pegawai secara berkelanjutan sangat bermanfaat bagi peningkatan kinerja organisasi. Coaching melatih individu untuk mampu menghasilkan performa yang lebih baik, menjadi lebih percaya diri, menjadi manusia pembelajar, menyesuaikan dengan kondisi saat ini untuk terus berkembang dan tumbuh, serta mengaktualisasikan ide dan pemikirannya, sehingga dapat mengandalkan diri sendiri untuk menghasilkan keputusan dan tindakan yang lebih baik lagi.  Sedangkan Mentoring, melalui berbagai transfer ilmu, pengalaman, pengetahuan dan keterampilan, dapat menjadi pembelajaran bagi Mentee” jelasnya.

 Sementara itu Koordinator Akademis dan Pembinaan Alumni Pusbangkom TSK ASN, Eny Anastasia menyampaikan bahwa bahwa peserta yang mengikuti Pelatihan Coaching dan Mentoring Angkatan II sebanyak 37 orang yang berasal dari Kementerian/Lembaga sebanyak 13 orang dan 24 orang dari Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota.

 “Dalam situasi yang sudah semakin membaik dari pandemi Covid-19, serangkaian mata pelatihan dan metode pembelajaran telah disusun oleh Tim Pusbangkom TSK ASN untuk mencapai tujuan Pelatihan Coaching dan Mentoring yang telah ditetapkan, dengan harapan para peserta mendapatkan pemahaman yang baik tentang tujuan, proses, tahapan dari output dan outcome pelatihan ini.” Tutupnya.

Skip to content