Menu Close

Percepat Transformasi Metode Pengembangan Kompetensi, Pusbangkom TSK ASN Selenggarakan Pelatihan Fasilitator Daring Angkatan II

Jakarta – Dalam rangka percepatan transformasi metode pengembangan kompetensi bagi ASN, Pusbangkom TSK ASN kembali menyelenggarakan Pelatihan Fasilitator Daring angkatan II di tahun 2022 ini. Kegiatan pembukaan pelatihan dilaksanakan di Graha Makarti Bhati Nagari, pada Senin (13/6). Pelatihan ini akan berlangsung selama empat hari, dengan jumlah peserta sebanyak 23 orang yang terdiri dari berbagai instansi pemerintah pusat dan daerah.

Acara diawali dengan laporan kegiatan yang disampaikan oleh Kepala Pusbangkom TSK ASN Isti Heriani yang kemudian dilanjutkan dengan pembukaan pelatihan dan ceramah kebijakan pelatihan fasilitator daring oleh Basseng selaku Deputi Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi yang mewakili Kepala LAN RI.

Perkembangan teknologi informasi yang sangat masif juga telah merubah metode interaksi sosial dan cara berkomunikasi kita. Salah satu ciri era revolusi industri 4.0 adalah masyarakat yang lebih visual, didominasi oleh gambar atau infografis dari berbagai jenis media yang populer, yang didorong oleh perkembangan teknologi digital dan internet berkecepatan tinggi yang mengarah pada kehidupan modern.

Terlebih lagi dengan adanya pandemi Covid19 yang semakin mengakselerasi penggunaan teknologi di masyarakat. Hal ini tentu juga berdampak pada bidang pengembangan kompetensi khususnya bagi para ASN. Pelatihan dengan memanfaatkan teknologi merupakan suatu hal yang wajib dilakukan. Bentuk-bentuk pelatihan yang berupa full e-learning, distance learning dan blended learning adalah beberapa metode pelatihan yang berkembang dengan pesat pada era pandemi Covid19. Oleh karena itu, diperlukan materi dan konten pembelajaran yang menarik untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

Memang pandemi Covid19 sudah mereda dan kita akan memasuki era endemi. Proses pengembangan kompetensi yang selama dua tahun ini diselenggarakan secara daring secara bertahap juga dapat dilakukan secara klasikal dengan protokol kesehatan yang ketat. “Meskipun pandemi Covid19 berangsur memasuki endemi, namun penyelenggaraan pengembangan kompetensi secara daring (distance learning & blended learning) akan tetap ada. Sehingga dibutuhkan efektifitas dalam pelaksanaan pelatihan tersebut. Oleh karena itu lah pelatihan fasdar (fasilitator daring) ini hadir sebagai solusi”, ujar Basseng dalam sambutannya pada Pembukaan Pelatihan Fasiliator Daring Angkatan II.

Disamping itu dalam dunia pengembangan kompetensi saat ini, tentunya sangat diperlukan Fasilitator yang handal agar proses transfer of knowledge berjalan dengan lebih baik dan mencapai tujuan pembelajarannya secara optimal. Diharapkan dengan Pelatihan Fasdar ini dapat melahirkan para pengajar yang siap menjadi agen perubahan yang mumpuni. Karena kemampuan menciptakan konten-konten pembelajaran berbasis elektronik merupakan salah satu skill yang wajib dimiliki oleh ASN yang berada dalam ranah pengembangan kompetensi, utamanya para Fasilitator. (hn)

Skip to content