Menu Close

Kepala LAN Ingatkan Widyaiswara Ahli Utama Selalu Kembangkan Kemampuan Diri Beradaptasi dengan Perubahan Teknologi

Jakarta – Pencapaian jenjang karier seorang Widyaiswara Ahli Utama merupakan prestasi yang membanggakan karena menjadi jenjang tertinggi dalam lingkup jabatan fungsional Widyaiswara. Namun, di sisi lain hal ini tentu membawa tanggung jawab yang besar bagi Widyaiswara tersebut untuk memberikan inspirasi, motivasi, dan inovasi dalam rangka transformasi pengembangan kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN) di negeri ini. Hal tersebut disampaikan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN), Dr. Adi Suryanto, M.Si, pada Upacara Pengukuhan Widyaiswara Ahli Utama di Aula Prof. Agus Dwiyanto, MPA, Kantor LAN Veteran, Jakarta, Kamis (6/4).

Lebih lanjut, Adi Suryanto menambahkan, Widyaiswara memiliki peran strategis untuk membentuk SDM aparatur yang memiliki pemahaman komprehensif integral di berbagai bidang, terutama dalam mewujudkan smart ASN yang mampu berkontribusi aktif bagi perbaikan birokrasi bangsa ini.

“Dalam rangka mewujudkan smart ASN tentu saja dibutuhkan fasilitator yang juga smart. Oleh karenanya, pengukuhan jenjang tertinggi ini tidak berarti berhenti untuk terus belajar, tetapi sebaliknya Widyaiswara ahli Utama harus memberikan contoh terbaik bagi jenjang di bawahnya. Jangan pernah berhenti belajar dan menggali pengetahuan, terutama penguasaan teknologi yang terus bergerak secara dinamis, jika tidak dapat mengikuti perkembangan teknologi akan semakin tertinggal” tegasnya.

Kepala LAN juga mendorong widyaiswara untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi terkini, misalkan pemanfaatan artificial intelligence (AI), blockchain serta robotic. Untuk itu, Widyaiswara harus mampu menyajikan pola pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif, mengikuti perkembangan jaman.

Selain itu Adi Suryanto juga menyoroti terkait metode pembelajaran yang diterapkan pada Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) atau Badan Diklat untuk senantiasa menggunakan metode pembelajaran berbasis teknologi informasi. Jadi jangan ada lagi pelatihan yang sifatnya full klasikal, tetapi menggabungkan antara daring dan luring atau biasa dikenal dengan blended learning.

“Saya harap pengukuhan Widyaiswara ini dapat menjadi motivasi bagi Widyaiswara lainnya untuk selalu mengembangkan diri untuk meraih jenjang tertinggi dalam Jabatan Fungsional Widyaiswara. Dan, kepada yang telah dikukuhkan untuk ikut berkontribusi dalam pengembangan kapasitas aparatur di negeri ini, dan muaranya adalah birokrasi yang berkelas dunia,” tutupnya.

Sementara itu, Kepala Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional Bidang Pengembangan Kompetensi Pegawai ASN LAN, Erfi Muthmainah, SS., MA dalam laporannya mengungkapkan 10 Widyaiswara yang dikukuhkan ini sebelumnya telah melakukan orasi ilmiah dengan mempresentasikan hasil penelitian kepada tiga orang majelis orasi dan dinyatakan lulus serta berhak untuk dikukuhkan menjadi widyaiswara ahli utama. Adapun kesepuluh widyaiswara tersebut adalah:

  1. Tina Purnamawati, S.Kom., M.AP,  BPSDMD Provinsi Kalimantan Selatan
  2. Ir. Saptoningsih, M.P.,  Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian, Kementerian Pertanian
  3. Hot Jungjungan Simamora, S.H., M.H., BPSDM Provinsi Kalimantan Barat
  4. Dr. Ina Yuniati, Dipl.M., M.Sc., Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Jakarta, Kementerian Kesehatan
  5. Dr. Paulus Tamaka, M.Si , BPSDMD Provinsi Sulawesi Utara
  6. Drs. Raja Ariza, M.M, BKPSDM Provinsi Kepulauan Riau
  7. Ir. Supriyanto, M.Si, BPSDMD Provinsi Jawa Tengah
  8. BPSDMD Provinsi Jawa Tengah, BPSDM Provinsi Jawa Timur
  9. Ir. Agung Setyabudi, M.Sc, Pusat Diklat Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
  10. R. Erman Jaya Kusuma, S.E., Ak., M.H., Pusat Pendidikan dan Pelatihan Anggaran dan Perbendaharaan, Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Kementerian Keuangan
Skip to content