Menu Close

Dukung Pertumbuhan Ekonomi Hijau, LAN Fasilitasi Forum CoP Edisi 12: Widyaiswara Promotor Pro Hijau

Jakarta – Salah satu isu yang sedang hangat digulirkan secara global adalah pembangunan ekonomi hijau atau ekonomi berkelanjutan yang mengupayakan keseimbangan antara tigas aspek yakni : alam, sosial, dan ekonomi. Hal ini disampaikan oleh Deputi Bidang Kebijakan Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara, Dr. Muhammad Taufiq, DEA. dalam sambutannya pada pembukaan Forum Community of Practice (CoP) ke-12 yang mengusung tema “Widyaiswara Promotor Pro Hijau” secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting, Rabu (30/3).

Lebih jauh Taufiq memaparkan bahwa pendekatan ekonomi hijau adalah sebuah proses pertumbuhan yang melakukan penyeimbangan dengan mengedepankan tiga aspek besar yakni alam yang lestari, kondisi sosial yang berkelanjutan, serta perkembangan ekonomi yang menjunjung prinsip cinta lingkungan.

“Hal ini sejalan dengan konteks pembangunan ekonomi hijau yang bergantung pada keseimbangan. Negara-negara maju di belahan dunia, telah fokus pada penurunan efek rumah kaca, penurunan emisi karbon, dan bahaya yang ditimbulkan dari dampak kenaikan suhu global. Menurut para ahli, akan terjadi megatrend 2050 dimana akan terjadi migrasi besar-besaran dari Asia Selatan yang diakibatkan terjadinya pemanasan global. Isu ini akan memberikan efek domino pada ekonomi dunia dan bisa mengakibatkan peperangan demi memperebutkan sumber daya alam,” ungkap Taufiq.

Berkaitan dengan hal tersebut, Taufiq lebih dalam menyampaikan urgensi isu ini yang tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja. Dibutuhkan peran yang lebih luas dan masif demi menjaga ekosistem, membangun lingkungan yang hijau. Tugas mulia ini tentu diemban oleh semua elemen masyarakat tanpa terkecuali Aparatur Sipil Negara (ASN). Namun, pada kenyataan di lapangan, ASN dinilai belum menyelami dan memiliki karakter hijau. Karakter yang tanggap akan keberlangsungan pembangunan yang mengusung kecintaan pada alam, kesadaran lingkungan, dampak polusi dan tidak hanya berkutat pada teknologi dan transformasi birokrasi semata.  

“Indonesia membutuhkan ASN yang sadar akan lingkungan dan mau turut andil menjadi agen pertumbuhan ekonomi hijau dimanapun dia bertugas. Situasi kefaktaan ini membutuhkan peran widyaiswara sebagai guru bangsa untuk melatih, memberikan pembaharuan pengetahuan bagi segenap ASN dalam memiliki pandangan terkait ekonomi hijau,” ujarnya.

Hadir pada kesempatan yang sama, Ketua Umum DPP Asosiasi Profesi Widyaiswara Indonesia (APWI), Dr. Boediarso Teguh Widodo, M.E. yang mengungkapkan bahwa Forum CoP merupakan wadah bagi para widyaiswara untuk saling berbagi dan bertukar informasi sesuai dengan tema yang diusung di setiap forum diselenggarakan.

“Pada kesempatan ini, CoP diselenggarakan dengan mengusung tema: Widyaiswara Promotor Pro Hijau”. Pro yang dimaksud adalah Pertumbuhan Ekonomi yang keberadaannya telah disadari sejak dimulainya era industrialisasi. Tema ini menjadi sangat strategis dimana pertumbuhan ekonomi hijau yang memiliki dampak multilateral di segala bidang,” papar Boediarso.

Pertumbuhan ini tentunya berkaitan dengan pembangunan inklusif yang menjadi aspek yg turut digaungkan pada G20 Presidensi Indonesia. Berkaitan dengan ini, Boediarso melanjutkan bahwa dibutuhkan Sumber Daya Alam (SDA) yang terjaga, dikelola dengan baik, dan berkelanjutan. Hal tersebut tercermin dalam Environmental Performance Index (EPI).

“EPI adalah sebuah barometer suatu pemerintahan dinilai berdasarkan kinerjanya dalam isu kepedulian akan lingkungan. Pada tahun 2020, Indonesia menempati peringkat 116. Hal ini menandai kebijakan dan tata kelola kebijakan dalam pembangunan yang toleran terhadap lingkungan. Hal ini adalah sebuah tantangan dimana Indonesia harus bergerak aktif meningkatkan kualitas kebijakan publik yang berpihak pada lingkungan” ujar Boediarso.

Dalam hal ini, LAN menjawab tantangan dengan Keputusan Kepala LAN Nomor: 704/K.1/HKM.D2.2/2019 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Pertumbuhan Ekonomi Hijau yang dikenal dengan Pro Hijau sebagai bentuk pengarusutamaan pro hijau. Lanjut Boediarso, Pelatihan ini akan menggiring seluruh pesertanya ke dalam tiga tahap yakni Pembangunan Kompetensi dan Perumusan Kebijakan, Strategi Implementasi, dan Pembangunan Rencana Kerja.

Forum yang menghadirkan dua narasumber yakni Widyaiswara Ahli Madya LAN, Dr. Ajriani Munthe Salak, S.S., M.Ed. dan Global Green Growth Institute, Mariski Nirwan dimoderatori oleh Kepala Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional Bidang Pengembangan Kompetensi Pegawai Aparatur Sipil Negara, Erfi Muthmainah, S.S., M.A. dan di multi tayangkan melalui kanal Youtube Lembaga Administrasi Negara dan situs Rumah Cerdas Widyaiswara (RCWI).

Skip to content