Menu Close

Leader Talk : “Mengelola Ekosistem Kreatif dan Inovatif”

SAMARINDA – Mengelola Ekosistem Kreatif dan Inovatif menjadi tema yang diusung oleh Puslatbang KDOD dalam kegiatan Leader Talk, di Auditorium Puslatbang KDOD, Rabu (5/1). Menghadirkan Deputi Bidang Kajian Kebijakan Inovasi Administrasi Negara LAN RI Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, SH., MH sebagai Narasumber, acara yang dikemas menarik dengan iringan gitar akustik ini bertujuan untuk mengupas tuntas terkait perubahan dan high performance organization. Dalam opening remarksnya, Kepala Puslatbang KDOD Dr. Mariman Darto menyampaikan bahwa seringkali kita menganggap kreativitas dan inovasi adalah pendorong utama kemajuan sebuah negeri. Tetapi ternyata, proses dalam membangun ekosistem tersebut tidak akan pernah berhenti, karena sifatnya lifetime achievement yang memang harus terus berjalan.

“Kalau kita bicara tentang bagaimana cara dalam membangun dan merawat ekosistem inovasi, kita terlebih dahulu menyadari beberapa dalil. Pertama, setiap individu itu kreatif. Bahkan Picasso mengatakan bahwa setiap orang dilahirkan sebagai seorang seniman. Begitu halnya dengan inovasi. Berfikir kreatif dan berinovasi adalah bagian dari seni, sehingga tugas kita adalah kita memastikan bahwa kita yang memang sudah dilahirkan menjadi seniman ini menjadi terus dapat mengembangkan kreatifitas kita. Tentu caranya adalah dengan menciptakan lingkungan kreatif dan inovatif itu tadi”, jelas Tri. Dalil kedua dikatakan oleh Tri bahwa kreatifitas itu tidak bersifat individual dalam konteks organisasi, karena di dalam organisasi kreatifitas harus menjadi kolektif jenius. “Ketika kejeniusan hanya dimiliki oleh individu, maka tidak akan berdampak sistemik, dan akan sia-sia saja” ujar Tri lagi.

Menurut Tri, jika kita ingin membangun suatu ekosistem, maka kita harus bisa menjadi organisasi pembelajar, yang ciri-cirinya adalah memiliki personal mastery, team learning, shared vision, dan system thinking. Personal mastery diartikan sebagai sebuah bentuk penguasaan diri seseorang untuk mengembangkan dirinya secara personal dan profesional. “Prinsipnya adalah no left behind! Setiap pegawai harus memiliki personal mastery, yang dapat dilakukan dengan pembinaan atau pengembangan kompetensi” tegas Tri. Selanjutnya Tri mengatakan bahwa organisasi pembelajar juga harus belajar secara tim, dan tidak boleh individual. Oleh karena itu, seluruh pegawai harus memiliki persepsi yang sama terkait dengan visi dan tujuan organisasi. “Muaranya adalah system thinking, dimana kita harus berfikir serba sistem. Setiap sistem berhubungan satu sama lain, dan tidak menonjolkan satu sistem tersendiri sebagai sebuah sistem yang paling prioritas atau paling penting” tutup Tri.

Kegiatan ini diikuti oleh seluruh pegawai Puslatbang KDOD, dan disiarkan pula secara langsung melalui laman Youtube resmi milik Puslatbang KDOD, serta diikuti oleh peserta lainnya melalui aplikasi Zoom Meeting. (ler/ler)

#lanuntuknegeri
#kawanlan
#makartibhaktinagari
#puslatbangkdod
#asnunggul
#asnberakhlak
#banggamelayanibangsa

Skip to content