Jakarta – Di tengah kondisi pandemi yang belum usai ini, kita semua harus terus senantiasa melakukan inovasi dalam lingkungan masing-masing. Untuk mendorong inovasi, kegiatan Log-In (Dialog Inovasi) ini bisa dijadikan sebagai sarana untuk saling menyapa, saling berbagi, saling menginspirasi. Dan tentunya dapat dimanfaatkan dan menjadi pemantik munculnya inovasi-inovasi baru”. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Pusat Inovasi Administrasi Negara (PIAN) LAN, Dra. Isti Heriani, MBA, pada kegiatan Log-In (Dialog Inovasi) “Inovasi dalam pengembangan ekonomi kerakyatan” yang dihadiri sekitar 133 peserta secara virtual melalui Zoom Meeting dan sebagian mengikuti melalui Youtube, Senin (30/8)
“Kegiatan Log-In juga menjadi pendukung salah satu kegiatan PIAN tahun ini dalam rangka penyusunan seri model inovasi terkait Inovasi ekonomi kerakyatan, yang sebelumnya juga telah dilakukan series FGD baik dengan narasumber akademisi maupun dari instansi yang mempunyai kewenangan kebijakan terkait.” tambahnya.
Pada kegiatan Log-In kali ini menghadirkan 2 Narasumber yaitu: Kepala Desa Tawangsari, Boyolali, Jawa Tengah, Ibu Yayuk Tutiek Supriyanti dan Kepala Desa Condongcatur, Sleman DIY, Bapak Reno Chandra Sangaji yang telah berkecimpung dan menangani permasalah terkait ekonomi kerakyatan.
Pada kesempatan pertama Yayuk menjelaskan bahwa Ekonomi kerakyatan pada prinsipnya adalah untuk kepentingan dan kemakmuran rakyat dimana kegiatan yang dikerjakan oleh rakyat yang mengelola sumber alam yang ada dan disesuaikan dengan kemampuan yang mereka miliki dengan sifat kekeluargaan dan gotong royong. Lebih lanjut Yayuk mengatakan bahwa dalam upaya membangun ekonomi kerakyatan didahului dengan observasi untuk mendata permasalahan, kondisi warga, dan sekaligus mencari potensi yang ada. Beberapa potensi yang ada diantaranya lahan yang kosong untuk edukasi pengolahan air, pengolahan sampah, dan pengolahan susu. Selain itu ada juga ada sentra Batik Sriekandi Patra dan sungai alam yang dimanfaatkan untuk river tubing.
“Kami kembangkan potensi yang ada di Tawangsari untuk menjadi UMKM mandiri yang dikelola oleh masyarakat. Selain itu fokus utama inovasi kita adalah sebagai upaya mengentaskan permasalahan yang ada seperti banyaknya pengangguran, pendapatan rendah, dan permasalahan social lainnya”, tegasnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Reno Candra Sangaji, sebagai narasumber kedua yang mengatakan bahwa untuk dapat mengatasi permasalahan diperlukan kerja sama dengan menggandeng pihak lain. Sebagai contoh Pemerintah Kelurahan Condongcatur bekerja sama dengan Mubyarto Institute telah berhasil menciptakan platform jual beli digital yang dapat dimanfaatkan baik untuk pedagang pasar dan pembeli.
“Kami memulainya dengan obrolan ringan, kemudian kami mengajak rekan kita untuk langsung terjun ke Pasar kemudian melihat sendiri kondisi lapangan. Hasil observasi ini dituangkan dalam bentuk MoU sehingga kerja sama yang dilakukan menguntungkan kedua belah pihak”, terangnya.
Lebih lanjut Reno menjelaskan bahwa pemanfaatan teknologi informasi rupanya memberikan dampak yang besar baik bagi para pedagang maupun penjual terutama di masa pandemi ini dengan keterbatasan yang ada justru menjadi peluang. Pembeli yang takut ke pasar dapat berbelanja dari rumah dan penjual pun senang pastinya karena barang dagangannya laku.
“Antusiasme masyarakat semakin terlihat ketika mereka pertama kali mendapatkan order dalam sistem ini. Kita harapkan sistem ini akan terus berkembang dan semakin bermanfaat demi kemakmuran masyarakat karena yang menjadi operator adalah paguyuban untuk kemudian berkembang dan mengakomodir pedagang dan masyarakat”, tutupnya.
Acara dilanjutkan dengan dialog dan sharing dengan peserta yang hadir secara virtual mengenai best practice pengembangan ekonomi Harapnya kegiatan ini diharapkan dapat menghubungkan calon inovator/ inovator dengan inovator lainnya dan pelaku best practices inovasi, sehingga dapat menjadi pemicu munculnya inovasi-inovasi baru. Selain itu, besar harapanya bahwa kegiatan ini nantinya juga dapat dijadikan sebagai contoh bagi pihak lain untuk melakukan replikasi inovasi. (Egi/PIAN LAN RI)