Menu Close

Pejabat Administrator Harus Mempunyai Kompetensi dan Menguasai Teknologi Informasi

Jatinangor – Kondisi Indonesia saat ini menuntut Pemerintah untuk terus meningkatkan inovasi dan kinerjanya. Tingkat daya saing Indonesia berada pada peringkat 50 (2019) berada di bawah Singapura (1), Malaysia (27), dan Thailand (40). Sementara tingkat inovasi dan digitalisasi Indonesia pada 2020 hanya sebesar 0,08, jauh di bawah Thailand (0,62), Vietnam (0,44.), Filipina (0,14 ), dan Kamboja (0,12). Sedangkan tingkat produktivitas Indonesia terus mengalami penurunan sejak 2012 dan Indeks persepsi korupsi (IPK) Indonesia pada 2020 turun dari 40 poin menjadi 37 poin. Peringkat Indonesia ikut turun dari 85 ke 102. Hal tersebut disampaikan Deputi Bidang Kajian dan Inovasi Manajemen Aparatur Sipil Negara, Dr. Agus Sudrajat, S.Sos., M.A., mewakili Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) pada Pembukaan Pelatihan Kepemimpinan Administrator Tahun 2021 yang diselenggarakan Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Pemetaan Kompetensi Aparatur Sipil Negara melalui fasilitas teleconference, Senin (22/2).

“Prioritas pemerintahan saat ini adalah pembangunan SDM yang unggul dan berdaya saing global. Pembangunan SDM aparatur menjadi hal yang sangat penting karena ASN merupakan penggerak roda pemerintahan.” lanjut Agus.

Era Revolusi Industri 4.0 merupakan sebuah tantangan sekaligus peluang bagi pemerintah. Revolusi Industri 4.0 menjadi momentum melakukan inovasi dan terobosan dalam perbaikan pelayanan publik. Berbagai system diciptakan untuk meningkatkan kemudahan dan kecepatan dalam memberikan pelayanan public kepada masayarakat. Untuk pengelolaan system tersebut diperlukan ASN yang mempunyai kompetensi dan menguasai teknologi informasi.

“Pada era VUCA (volatility, uncertainty, complexity, dan ambiguity) saat ini dibutuhkan pemimpin yang cepat beradaptasi (kepemimpinan adaptif). Pemimpin dituntut untuk terus belajar dan merespon berbagai situasi yang mengalami perubahan yang sangat cepat dan cenderung tidak bisa ditebak. LAN sebagai institusi yang diberikan mandat dalam pengembangan kompetensi ASN melakukan berbagai kebijakan dan kegiatan, salah satunya melakukan pengembangan kompetensi melalui pelatihan. Pelatihan pada level pimpinan sangat penting karena pemimpin mempunyai peran utama dalam menggerakkan organisasinya. Pemimpin harus dibekali dengan kompetensi yang tepat sesuai levelnya, termasuk Pejabat Administrator. ” tambahnya

Pada akhirnya pada PKA ini diharapkan dapat menghasilkan pemimpin yang cepat dalam merespon beragam perubahan dan berorientasi pada perbaikan pelayanan publik. Kompetensi yang dikembangkan dalam PKA merupakan kompetensi kepemimpinan manajemen kinerja sehingga setiap pemimpin dituntut untuk mampu melakukan perbaikan manajemen kinerja yang mendukung percepatan perbaikan pelayanan publik.

Pelatihan Kepemimpinan Administrator ini diikuti oleh 40 orang peserta dari berbagai kota dan kabupaten di Indonesia. Adapun metode dari pelatihan dilakukan melalui blended learning yang menggabungkan antara metode pembelajaran klasikal (tatap muka) dengan metode pembelajaran jarak jauh (secara daring).

Skip to content