Jakarta – Tahun 2020 merupakan tahun penuh tantangan dan cobaan yang telah berhasil dilalui bersama. Berbagai hambatan, perubahan, dan penyesuaian telah banyak dilakukan khususnya dalam pengelolaan keuangan Lembaga Administrasi Negara (LAN) di tahun 2020 yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19. Hal tersebut disampaikan Sekretaris Utama LAN, Dra. Reni Suzana, MPPM saat membuka sekaligus memberikan arahan pada Konsolidasi Penyusunan Laporan Keuangan Unaudited Tahunan Tahun Anggaran (TA) 2020, bertempat di Ruang Kelas A dan B, Gedung A lantai 1, Kantor LAN Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (26/1).
“Meskipun turun 5% dibandingkan tahun 2019 lalu, kita patut bersyukur bahwa capaian realisasi anggaran LAN di tahun 2020 ini juga sangat baik, yakni 92,78%. Turunnya capaian realisasi anggaran tersebut juga sangat dipengaruhi oleh badai pandemi Covid-19 yang saat ini sedang menerpa,” terangnya.
Lebih lanjut Reni menyampaikan bahwa Konsolidasi Penyusunan Laporan Keuangan Unaudited Tahunan TA 2020 merupakan salah satu bagian dan bentuk akuntabilitas yang dilakukan oleh LAN kepada negara yang wajib untuk dilaporkan.
“Apresiasi yang sebesar-besarnya disampaikan atas kolaborasi dan kerja keras kita semua. Berbagai dilema kita alami, termasuk adanya anggaran besar yang tidak bisa diubah seperti komponen belanja pegawai tunjangan hari raya yang juga tidak boleh dicairkan. Dari situ diketahui bahwa jumlah ini cukup besar dan berpengaruh bagi kita dalam pemanfaatan anggaran,” tambahnya.
Ketika berbicara tentang pendapatan, pada tahun 2020 LAN telah menargetkan 96 Milyar Rupiah sebagai masukan, namun realisasi yang didapatkan hanya mencapai sekitar 60 Milyar Rupiah. Hal ini disebabkan oleh berbagai perubahan kebijakan yang terjadi selama masa pandemi, seperti kegiatan yang seharusnya bersifat klasikal telah berubah secara online/dalam jaringan (daring). Selain itu, di tahun 2020, banyak lembaga penyelenggara pelatihan yang mengalokasikan anggaran akreditasi untuk keperluan lain terutama prioritas dalam rangka menangani pandemi Covid-19.
Sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Sekretaris Utama LAN, Koordinator Keuangan Biro Perencanaan dan Keuangan, Dwi Ariyani, S.Sos., M.Si menyampaikan bahwa meskipun dilangsungkan secara blended (klasikal bagi Satuan Kerja LAN Jakarta dan daring bagi Satuan Kerja LAN di daerah), kegiatan yang akan dilangsungkan selama empat hari, yakni Selasa 26 Januari 2021 hingga hari Jumat 29 Januari 2021 akan berlangsung dengan baik dan menghasilkan laporan yang komprehensif.
“Saat ini metode blended merupakan cara yang paling bijaksana mengingat masa pandemi belum berakhir. Diharapkan, walaupun menggunakan metode blended, laporan keuangan yang disusun tidak berkurang esensi, kualitas, dan akuntabilitasnya,” ujarnya.
Dalam kegiatan tersebut, selain dihadiri oleh Pejabat Pengelola Keuangan di lingkungan LAN, turut dihadiri pula oleh Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan, Dra. Army Winarti, M.Si., Kepala Biro Sumber Daya Manusia dan Umum yang diwakili oleh Kepala Bagian Umum dan Layanan Pengadaan, Mochammad Fahrurozi Ramdhan Nasution, S.Psi., M.AP., dan Inspektur, Drs. Riyadi, M.Si.
Pada sesi selanjutnya, dilakukan forum konsultasi atas implementasi standar akuntansi pemerintahan dan penyusunan Laporan Keuangan. Menghadirkan narasumber yakni Thomas Sri Widjanarko dan Titik Wijayanti dari Direktorat Jenderal Kekayaan Negara serta Syahrul Fattah dan Ariesa Purwidyasari dari Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan, Kementerian Keuangan.
Forum Help Desk ini bertujuan untuk mengurai berbagai permasalahan dan memberikan solusi terbaik atas permasalahan yang dihadapi pada saat penyusunan Laporan Keuangan. Diharapkan dengan dilaksanakannya forum Help Desk akan menjadikan Laporan Keuangan LAN Unaudited Tahunan TA 2020 yang dihasilkan akan berbasis akrual. (Humas)