Menu Close

Pulihkan Sektor Pariwisata di Era Pandemi, LAN Buka PKN I Tematik Pariwisata

Jakarta – Sektor pariwisata menjadi sektor yang terpuruk akibat pandemi covid-19, pariwisata tersendat karena penutupan obyek wisata, pembatasan penerbangan dan anjuran beraktifitas di rumah saja. Sejumlah strategi terus dipersiapkan pemerintah dalam mendokrak pertumbuhan ekonomi khususnya pada sektor pariwisata menuju kenormalan baru. Hal tersebut diungkapkan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN), Dr. Adi Suryanto, M.Si pada Pembukaan Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat I Angkatan XLVII secara virtual, Rabu (5/8).

“Perubahan paradigma tengah berlangsung dan sejumlah protokol baru harus diterapkan untuk menyambut kondisi normal baru di industri pariwisata, LAN juga terus mendorong pemulihan pada sektor tersebut, hal ini dibuktikan dengan PKN tingkat I yang mengangkat tema pemulihan pariwisata Indonesia di era new normal.” tambah Adi.

Lebih jauh Adi menjelaskan, pada kondisi “the new normal” dituntut kemampuan untuk beradaptasi secara cepat dengan pemanfaatan teknologi informasi secara massif serta digitalisasi seluruh pelayanan termasuk tata kelola pemerintahan. Kemajuan teknologi, tuntutan pelayanan masyarakat, serta lingkungan eksternal berubah sangat cepat, hal ini harus di dapat diantisipasi oleh aparatur pemerintah dengan berbagai terobosan yang inovatif guna memberikan layanan yang berkelas.

“Berbagai antisipasi telah diterapkan LAN dalam proses pengembangan kompetensi di era new normal ini, penerapan blended learning yang merupakan penggabungan antara metode pembelajaran klasikal dan pembelajaran jarak jauh (distance learning) menjadi salah satu strategi LAN dalam memberikan pelayanan kepada stakeholders.” ungkapnya

Tidak hanya itu saja, tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pun mengalami perubahan  yang awalnya individual learning menjadi organization learning, motif dasar pengembangan kompetensi pun berubah, yang awalnya berdasarkan aturan menjadi berdasarkan strategi serta tempat pembelajaran kalau dulu di dalam kelas/klasikal, sekarang bisa dilaksanakan secara fleksibel.

Langkah strategis tersebut dilakukan sebagai upaya menjawab tuntutan pengembangan kompetensi dalam rangka memenuhi hak ASN dalam pengembangan kapasitasnya sebanyak 20 jam pelajaran (JP).

“Saya mengharapkan setiap peserta untuk dapat menemukan terobosan serta inovasi baru yang dapat menjadi rujukan pemerintah dalam memecahkan permasalahan bangsa terutama dalam rangka pemulihan ekonomi di sektor pariwisata di era new normal,” tutupnya.

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I angkatan XLVII ini diikuti oleh 41 peserta yang berasal dari 13 instansi pemerintah pusat dan daerah antara lain: Kementerian Agama, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Badan Pusat Statistik, Badan Pemeriksa Keuangan, Badan Intelejen Negara, Lembaga Administrasi Negara, Mahkamah Agung, Kepolisian Republik Indonesia, Propinsi Jawa Timur, dan Propinsi Papua Barat.

Skip to content