Jakarta – Dalam era yang ditandai oleh perubahan iklim yang semakin ekstrem, ketidakstabilan ekonomi, serta ketegangan geopolitik, administrasi publik di seluruh dunia dihadapkan pada serangkaian tantangan yang kompleks. Untuk tetap relevan dan efektif, lembaga pemerintah harus beradaptasi dengan cepat terhadap kondisi yang terus berubah. menyikapi hal tersebut Lembaga Administrasi Negara (LAN) sebagai garda terdepan pertahanan administrasi pemerintahan senantiasa hadir dalam memberi kontribusi dalam membangun dasar sistem tata kelola pemerintahan yang baik. Hal ini diungkapkan Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara, Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, MA saat memberikan sambutan pada The 5th International Conference on Governance, Public Administration and Social Science (Icogpass) yang diselenggarakan secara blended di Graha Makarti Bhakti Nagari, ASN Corporate University, Rabu (24/10).
Dalam Icogpass yang mengangkat tema Resilient Global Governance: Nurturing Equal Development Policy, Human Resources Management, and Public Sector Economics Amidst Uncertainties, Tri Widodo menyampaikan,konferensi ini bertujuan untuk menjembatani diskusi tentang implikasi perubahan iklim dan degradasi lingkungan dengan mengalihkan praktik menuju industri yang berkelanjutan dan rendah karbon. LAN sendiri berfokus pada mempersiapkan para administrator publik untuk menjadi pemimpin perubahan, menciptakan peluang baru untuk tumbuh kembang inovasi publik, serta penciptaan lapangan kerja.
“Politeknik STIA LAN Jakarta juga memainkan peran penting dalam proses transformasi administrasi dengan menjembatani teori dan praktik baik skala nasional maupun global melalui pendidikan dan penelitian yang mampu merespon tantangan di masa yang akan datang”, tambahnya.
Sementara itu, President of Indonesian Association for Public Administration (IAPA), Prof. Dr. Agus Pramusinto, MDA menyambut baik kegiatan Icogpass, sebagai sarana berbagi pengetahuan dan praktik baik di berbagai negara dalam menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik, digitalisasi pemerintahan serta pelayanan publik. Prof Agus Pramusinto berharap kegiatan ini dapat menghasilkan rekomendasi konkret yang dapat diterapkan oleh pemerintah dan lembaga terkait untuk menciptakan sistem tata kelola yang lebih baik di tengah ketidakpastian global. Dengan sinergi antara berbagai pihak, diharapkan pembangunan yang setara dan berkelanjutan dapat terwujud.
Hadir sebagai narasumber, Inha University, Prof. Myeong, Seunghwan, Department of Public Administration/Smart Governance and Policy Inha University, Prof.r Changhoon Jung, Ph.D., University of Groningen, Prof. Dr. Rafael Wittek, pembicara dari Mongolia, Battogtokh Javzandolgor (Ph.D ) dan Direktur Politeknik STIA LAN Jakarta, Prof. Dr. Nurliah Nurdin, MA.