Menu Close

Selenggarakan Pelatihan Hospitality, LAN Fokus Tingkatkan Pelayanan Sektor Publik Melalui Sikap Ramah dan Santun

Jakarta – Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut untuk memiliki jiwa hospitality, sikap ini harus menjadi budaya terutama bagi pegawai yang berada pada posisi terdepan dalam pelayanan langsung kepada masyarakat, karena mereka merupakan cerminan citra instansi dan pemerintah. Jiwa hospitality atau keramahan adalah sikap baik hati dan menarik budi bahasa, manis tutur kata dan sikapnya dalam melaksanakan tugas khususnya dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Hal ini diungkapkan Deputi bidang Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi, Lembaga Administrasi Negara (LAN), Dr. Basseng, M.Ed saat memberikan sambutan dalam pembukaan Pelatihan Hospitality angkatan I Tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Kompetensi Teknis dan Sosial Kultural ASN, di Gedung Graha Makarti Bhakti Nagari, ASN Corporate University, Selasa (15/10).

Lebih jauh, Basseng menambahkan, “Pelatihan hospitality ini merupakan bagian dari komitmen LAN dalam meningkatkan kompetensi ASN agar mampu memberikan pelayanan yang profesional, efektif, dan berorientasi pada kepuasan masyarakat. Kompetensi ini sangat krusial, mengingat peran ASN sebagai wajah pemerintah dalam berinteraksi langsung dengan publik, tidak hanya melayani dengan ramah melainkan juga menyelesaikan keluhan dan memberi solusi yang tepat, cepat dan penuh tanggung jawab.”

“Sikap hospitality ini juga merupakan perwujudan dari nilai ASN Berakhlak, dimana melalui sikap ramah terhadap masyarakat telah mencerminkan nilai berorientasi pada pelayanan dengan memberikan pelayanan terbaik”, ungkapnya.

Ia juga menjelaskan, perkembangan teknologi yang kian pesat berdampak pada tuntutan masyarakat yang lebih dinamis, hospitality dalam pelayanan publik pun mengalami perkembangan tidak hanya layanan tatap muka melainkan juga layanan digital melalui aplikasi publik. Oleh karenanya dalam aspek tersebut, ASN dituntut memiliki keterampilan dalam memberikan pelayanan langsung maupun interaksi secara online atau digital. Keduanya harus dapat dikelola dengan baik sehingga masyarakat tetap mendapatkan pelayanan yang sama dengan cepat, efisien dan efektif.

“Harapannya pengetahuan dan keterampilan yang didapat melalui pelatihan ini kelak menjadi modal dalam memperkuat etos kerja dan menjadikan prinsip hospitality sebagai landasan dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat, dan sekaligus membangun kepercayaan publik kepada pemerintah”, tutupnya.

Sementara itu, dalam laporannya Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi TSK ASN, Dra. Isti Heriani, MBA dmenyampaikan, pelatihan hospitality ini berjuan untuk memperkaya pemahaman hospitality dalam pelayanan publik serta menanamkan nilai-nilai profesionalisme dan komitmen terhadap kepuasan masyarakat, keberhasilan dari pelatihan ini tergantung pada dedikasi dan integritas ASN dalam menjalankan tugas dan fungsinya.

Adapun pelatihan Hospitality ini diikuti oleh 25 peserta yang terdiri atas 8 orang berasal dari Kementerian/ Lembaga dan 17 orang berasal dari Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota. Pelatihan ini juga berkomitmen dalam penciptaan Green Training Center dengan mengusung pendekatan penyelenggaraan pengembangan kompetensi yang ramah insani, ramah teknologi dan ramah lingkungan.

 

Skip to content