Menu Close

Menciptakan Alumni Pelatihan Sebagai Katalisator Organisasi, Puslatbang PKASN Resmi Tutup PKA Angkatan II Tahun 2024

Sumedang – Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan II Tahun 2024 yang digelar oleh Puslatbang PKASN resmi ditutup pada 17 Oktober 2024. Dalam sambutannya, Kepala Puslatbang PKASN, Drs. Riyadi, M.Si., menekankan pentingnya peran administrator dalam mengelola dan mengoordinasikan program-program di instansi pemerintah. Menurutnya, administrator memiliki peran kunci sebagai katalisator organisasi dan jembatan antara kebijakan dengan implementasi di lapangan. “Setiap keputusan di instansi pemerintah sangat dipengaruhi oleh masukan dari middle management. Kinerja seorang administrator harus selalu fokus. Administrator bukan hanya penggerak program, tapi juga harus mampu menjembatani perubahan dan menjadi katalisator bagi organisasi,” ujar Riyadi.

Riyadi juga menekankan bahwa jabatan administrator adalah jabatan yang akan menghadapi ujian luar biasa, karena perannya yang besar dalam pengembangan organisasi.
“Saya berpesan, hasil dari Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) tidak berhenti hanya pada penyelesaian aksi perubahan. Penting bagi kita untuk terus konsisten menerapkan apa yang telah dipelajari, terutama dalam menciptakan ide dan gagasan baru. Seorang administrator harus bekerja dengan inisiatif dan kreativitas, karena tanpa inisiatif, kecerdasan saja tidak cukup untuk membawa organisasi maju,” tambahnya. Riyadi juga mengingatkan bahwa tantangan yang dihadapi di era globalisasi dan digitalisasi harus dilihat sebagai peluang untuk berinovasi. “Tidak ada batasan di era ini, semuanya terbuka melalui digitalisasi. Sebagai birokrat, kita harus bisa menciptakan inisiatif dan inovasi, mengelola tantangan sebagai peluang untuk kemajuan organisasi.” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Widyaiswara Ahli Muda Puslatbang PKASN sekaligus Koordinator Layanan Pelatihan dan Pengembangan, Pupung Puad Hasan, SE., M.Ec.Dev, menyampaikan laporan mengenai hasil pelatihan. “Selama pelatihan, peserta dibekali pengetahuan dan studi lapangan yang berfokus pada Kompetensi Kepemimpinan Manajemen Kinerja. Pembelajaran meliputi berbagai agenda seperti Kepemimpinan Pancasila dan Nasionalisme, Kepemimpinan Kinerja, Manajemen Kinerja, serta Aktualisasi Kepemimpinan Kinerja,” jelas Pupung.

Pada penutupan pelatihan, diumumkan pula lima peserta terbaik yang berhasil menampilkan proyek aksi inovasi sebagai hasil dari pelatihan ini:
1. Davidman Stiawan Dahlan, S.T., M.M., M.Si. dari Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Sarolangun meraih peringkat pertama dengan judul inovasi, Strategi Pengendalian Inflasi Daerah Melalui Kebijakan Satu Desa Satu Kebun Pengendalian Inflasi (SATU KENDALI). Proyek ini menawarkan solusi strategis untuk menekan inflasi daerah melalui optimalisasi sektor pertanian desa.
2. M. Sony Mughofir, S.Si. dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Tangerang menduduki peringkat kedua dengan inovasi berjudul Campus B-Ta: Wellness & Food Entrepreneurship, yang berfokus pada pemberdayaan di sektor wellness dan kewirausahaan pangan.
3. Mohammad Nur Rahman Hakim, S.T., M.T. dari Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Bandung Barat berhasil meraih peringkat ketiga dengan inovasi Optimalisasi Data Geospasial Kabupaten Bandung Barat dalam Mendukung Kebijakan Satu Peta Indonesia. Proyek ini menekankan pentingnya data geospasial dalam mendukung kebijakan nasional.
4. Firman Nugraha, S.Sos., M.Si. dari Dinas Perpustakaan dan Arsip Pemerintah Kabupaten Bandung berada di peringkat keempat dengan inovasi Gerakan Wisata Literasi Perpustakaan (GERATISKAAN) yang bertujuan meningkatkan minat baca masyarakat melalui wisata literasi.
5. Eko Agus Budi Darmawan, S.F., Apt., M.Pharm. dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Jember meraih peringkat kelima dengan inovasi Sinergi Balai POM di Jember, Lembaga Pendidikan dan Pegiat Obat Bahan Alam dalam Pemenuhan Persyaratan Kajian Bahan Baku dan Registrasi Obat Bahan Alam (SIBER MIKOBA), yang berfokus pada kolaborasi antara lembaga pendidikan dan pengawasan obat.

Dengan selesainya pelatihan ini, para peserta diharapkan mampu mengimplementasikan inisiatif dan inovasi yang telah dirancang selama pelatihan untuk mendorong kemajuan di instansi masing-masing dan memberikan dampak positif bagi masyarakat luas. (Humas)

Skip to content