Jakarta – Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang kian pesat yang ditandai dengan munculnya kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) menuntut adanya transformasi di berbagai sektor termasuk birokrasi pemerintahan. Terkait hal tersebut, Aparatur Sipil Negara (ASN) dihadapkan pada tantangan yang besar dalam meningkatkan keterampilan dan kompetensi digital agar mampu memberikan kontribusi dalam peningkatan kualitas pelayanan publik yang berdampak bagi masyarakat. Hal ini diungkapkan Sekretaris Utama Lembaga Administrasi Negara (LAN) Dra. Reni Suzana MPPM saat memberikan sambutan pada Virtual Public Lecture Series ke 2 ASN Talent Academy Explore “Pengembangan Large Language Model (LLM) AI Bahasa Indonesia Dalam Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik”, Selasa (24/9).
Reni Suzana menjelaskan, penggunaan LLM saat ini telah mendapatkan perhatian khusus, hal ini dikarenakan kemampuannya dalam merancang, memahami dan menghasilkan teks dalam berbagai bahasa manusia sehingga dapat dimanfaatkan untuk mendukung berbagai kegiatan manusia termasuk dalam peningkatan kualitas pelayanan publik yang efektif dan efisien.
“Namun disadari, penggunaan LLM di sektor publik memiliki sejumlah tantangan diantaranya keterbatasan infrastruktur teknologi serta koneksi internet yang belum merata di seluruh indonesia,pengetahuan dan keterampilan serta adaptasi ASN terhadap perkembangan teknologi, keamanan dan privasi data yang rentan disalahgunakan oleh kelompok tidak bertanggung jawab, keterbatasan terhadap konten-konten lokal serta berbagai tantangan lain yang perlu dicermati dalam implementasi LLM ini,” ungkapnya.
Menyikapi berbagai tantangan tersebut, Reni menjelaskan, dibutuhkan adanya solusi seperti peran Pemerintah dalam meningkatkan investasi dalam infrastruktur teknologi, terutama di daerah tertinggal serta penyediaan akses internet yang stabil dan perangkat yang memadai, Penerapan Kebijakan Perlindungan Data melalui kebijakan yang jelas mengenai perlindungan data pribadi, dalam hal ini pemerintah telah menerbitkan Undang-undang nomor 27 Tahun 2022 tentang perlindungan data pribadi yang diharapkan mampu menerapkan protokol privasi yang ketat.
Ia menambahkan, solusi lain yang perlu ditingkatkan adalah mengumpulkan data dari berbagai sumber yang mencerminkan keberagaman masyarakat indonesia untuk melatih LLM ini lebih inklusif serta perlu dilakukan evaluasi berkala untuk meminimalisir data yang bias. Penting juga dilakukan pelatihan para ASN guna mengoptimalkan pemanfaatan dan penggunaan LLM dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Reni berharap melalui kegiatan VPL Series ini, para peserta dapat mengidentifikasi tantangan serta solusi yang komprehensif dalam mengembangkan LLM AI berbahasa Indonesia sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik yang lebih efisien, responsif, dan inklusif serta memberikan dampak yang luar biasa bagi masyarakat.
Sementara itu, dalam kesempatan tersebut Vice Rector Institute Teknologi Tangerang Selatan, Onno W. Purbo menyampaikan LLM memiliki potensi besar dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik di negeri ini misalkan dibidang pendidikan, kesehatan serta administrasi. Namun dalam hal ini perlu adanya kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta dan akademisi dalam mengembangkan LLM AI bahasa Indonesia sehingga dapat mendorong inovasi di sektor publik. Dalam kesempatan itu ia juga memberikan praktik-praktik teknis penggunaan LLM. Acara ini dimoderatori oleh Statistisi Ahli Madya, Pujiatmo Subarkah, M.Sc