Menu Close

Resmi Buka PKA Angkatan II, Kepala Puslatbang KDOD LAN : Continous Learning adalah Keniscayaan

SAMARINDA – Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan II Tahun 2024 akhirnya memasuki pembelajaran klasikal di kampus Puslatbang KDOD LAN yang dibuka secara resmi oleh Kepala Puslatbang KDOD LAN Dr. Muhammad Aswad, M.Si di Ruang Auditorium Puslatbang KDOD LAN, Selasa (11/6). Pelatihan ini dilaporkan oleh Dr. Rahmat, MA, WI Ahli Madya Puslatbang KDOD LAN diikuti oleh 40 orang peserta yang berasal dari Prov. Kaltim, Prov. Kaltara, Pemkot Samarinda, Pemkot Bontang, Pemkab PPU, Pemkab Mahakam Ulu, Pemkab Kutai Kartanegara, Pemkab Tana Tidung, Pemkab Kutai Barat, dan Politeknik Negeri Samarinda. Rahmat menyampaikan bahwa pelatihan ini telah dimulai sejak 29 April yang lalu secara distance learning, dan direncanakan akan berakhir pada bulan September yang akan datang.
.
Pelatihan ini disampaikan oleh Aswad dalam sambutannya merupakan pelatihan strategis, selain karena tentang kepemimpinan dan manajerial, kesempatan untuk mengikuti pelatihan ini tidak bisa didapatkan seluruh ASN. Oleh karena itu, Aswad menginginkan agar para peserta memanfaatkan pelatihan ini sebaik-baiknya untuk dapat mengembangkan kompetensi diri. Perpindahan Ibukota Negara ke Kabupaten PPU harus menjadi salah satu lecutan untuk terus meningkatkan kompetensi dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat. Perpindahan ini ditegaskannya bukan hanya perpindahan fisik, tetapi seiring dengan itu akan muncul peradaban baru dalam ASN, dan tentu saja banyak aspek yang akan berubah. “Jangan sampai kita, orang asli Kalimantan menjadi penonton di daerah sendiri. Kita harus mampu bersaing, dalam arti setara atau lebih dalam kemampuan dan kompetensi yang dimiliki oleh para ASN dari luar yang akan pindah kemari seiring dengan perpindahan Ibukota Negara ini” tegas Aswad. “Pertanyaannya, siaplah kita menghadapi itu semua? Apalagi dengan adanya keinginan Pemerintah untuk hanya menggunakan sistem birokrasi berbasis teknologi di IKN nanti. Sudah siapkah kita menghadap perubahan yang begitu cepat?” lanjutnya lagi. Aswad kemudian menambahkan bahwa kecepatan kemampuan belajar ASN paling tidak harus setara atau lebih dari kecepatan perubahan yang terjadi begitu dinamis. Bahkan dikatakan Aswad menurut McKinsey dari 8 (delapan) cara yang dapat ditempuh agar organisasi bisa beradaptasi dari perubahan, aspek tertinggi sebesar 81,22% adalah curiousity dan continous learning. Hal ini sejalan dengan dikeluarkannya UU ASN No.20 Tahun 2023 yang menggeser pengembangan kompetensi ASN dari hak menjadi wajib. Tentu saja ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk bisa mewujudkan Indonesia Emas 2045, dan World Class Government, agar dapat bersaing dengan negara-negara lainnya.
.
Di akhir sambutannya, Aswad menyampaikan harapannya agar para peserta menjadikan momentum awal untuk terus memperbaiki dan meningkatkan kompetensi diri. “Seiring dengan tantangan ke depan yang semakin kompleks dan besar, maka sebagai ASN sudah seharusnya terus belajar untuk dapat merubah nasib bangsa ini menjadi lebih baik” tutup Aswad. (ler/ler)
Skip to content