Jakarta – Pemimpin perubahan dituntut mampu menguasai masalah dan mengetahui problematika organisasi, ini merupakan bekal seorang pemimpin untuk mampu menganalisa serta memetakan masalah sehingga mampu mencari solusi dan terobosan dalam rangka pemecahan masalah tersebut. Hal ini diungkapkan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN), Prof. Dr. Adi Suryanto, M.Si, CHRM saat memberikan sambutan pada Pelepasan Peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat I Angkatan LVIII, di Aula Prof Agus Dwiyanto, MPA, Kantor LAN Jalan Veteran Nomor 10 Jakarta Pusat, Rabu (6/12)
Adi Suryanto mengungkapkan, masih ditemukan adanya pemimpin yang tidak peduli terhadap masalah di organisasinya, jika sikap ini terus dibiarkan maka masalah tersebut akan menjadi bom waktu yang siap meledak dan menjadi besar, maka dari itu sebagai pemimpin perubahan kita dituntut cermat dalam memetakan masalah yang terjadi serta dapat berkolaborasi lintas sektor untuk mencari inovasi dalam memecahkan masalah tersebut.
“Pemimpin perubahan adalah orang yang paling tahu dan mengerti masalah organisasi, tegasnya, maka dengan bekal tersebut ia mampu mengatasi dan memberikan jalan keluar yang terbaik bagi organisasinya”. tambahnya.
Lebih jauh Kepala LAN menerangkan, konteksnya seorang pemimpin perubahan harus mampu mengajak orang lain, baik itu pimpinannya maupun bawahannya untuk bersama-sama mendukung perubahan yang digagasnya, untuk itulah maka kurikulum PKN Tingkat I ini ditekankan pada kemampuan untuk berkolaborasi dengan berbagai stakeholders baik secara eksternal maupun secara internal. Sebagai sosok pemimpin perubahan harus mampu menjadi role model bagi para pengikutnya, ia harus mampu meninggalkan “legacy” dan rekam jejak kepemimpinan yang baik serta berupaya maksimal untuk kemajuan organisasi, bangsa dan negara.
“Terakhir saya berpesan kepada para peserta yang telah lulus PKN Tingkat I, jadilah pemimpin perubahan yang agile, adaptif, inovatif, religius dan memiliki kepedulian tinggi serta menjaga integritas, hal tersebut dapat menjadi teladan dan panutan bagi masyarakat.” tutupnya.
Sementara itu dalam laporannya, Deputi bidang Penyelenggaraan Pengembangan kompetensi, Dr. Basseng, M.Ed menyampaikan, peserta PKN Tingkat I angkatan LVIII ini telah memberikan kontribusi yang baik bagi bangsa salah satunya melalui produk angkatan berupa policy brief yang berjudul “Akselerasi Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) menuju Indonesia Emas 2045” yang telah diseminarkan secara nasional dan diserahkan kepada Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dalam hal ini diwakili oleh Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementerian PPN/Bappenas Tri Dewi Virgiyanti, ST, MEM.
Dalam kesempatan tersebut juga diumumkan 5 peserta terbaik dalam pelatihan kali ini, yaitu:
- Robben Rico, A.Md., LLAJ., S.H., S.T., M.Si – Kementerian Sosial
- Dr. Lidya Suryani Widayati, S.H., M.H – Sekretariat Jenderal DPR-RI
- Dr. Faisal, S.E., M.Si., CA., CSEP., QIA., CGCAE – Kementerian Agama
- Prof. Dr. dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P(K), FISR., FAPSR – Kementerian Kesehatan
- Sumardji, S.H. – POLRI