Hanoi – Transformasi digital menjadi salah satu prioritas pemerintah dalam mempercepat transformasi perekonomian di Indonesia. Untuk mendukung hal tersebut, perlu dilakukan percepatan perbaikan infrastruktur digital. Namun, selain perbaikan infrastruktur, hal lain yang juga harus menjadi fokus untuk mempercepat transformasi digital adalah pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia talenta digital nasional. Oleh karena itu, untuk mempersiapkan aparatur sipil negara yang profesional dan kompeten, perlu diberikan bekal berupa peningkatan kompetensi aparatur sipil negara agar mampu menghadapi transformasi digital. Hal tersebut disampaikan Sekretaris Utama Lembaga Administrasi Negara (LAN) saat memimpin delegasi Pelatihan ASN Talent Academy melakukan patok banding (benchmark) ke National Academy of Public Administration (NAPA), Vietnam, Selasa (24/10).
“Oleh karenanya LAN mengembangkan program pelatihan ASN Talent Academy, dimana para peserta yang merupakan para talenta talenta muda dari setiap instansi diharapkan mencapai peningkatan kompetensi pada tiga bidang, Bidang kompetensi pertama generik: manajerial-sosial-budaya-teknis, kedua yang spesifik: menurut jabatan dan bidang tugasnya; dan yang ketiga Belajar: kemampuan mengembangkan diri. Ketiga bidang peningkatan kompetensi tersebut sejalan dengan pelatihan yang terdiri dari pembelajaran mandiri dan tatap muka, magang di dunia usaha dan benchmarking yang merupakan tahapan dalam tahap bundling program ASN Talent Academy.” ungkap Reni.
Lebih lanjut, Reni menyampaikan sebagai bagian integral dari program pelatihan ASN Talent Academy, peserta melakuan kunjungan benchmarking sebagai wadah untuk menggali pembelajaran sektor publik. Kunjungan ini untuk mempelajari praktik terbaik dalam pelayanan dan inovasi pemerintah Vietnam. Selain itu, pengalaman dan wawasan yang diperoleh dari kunjungan tersebut juga bertujuan untuk memperkaya pengetahuan dan pemahaman peserta dalam melakukan reformasi sektor publik di Indonesia khususnya dalam memberikan inovasi pelayanan publik.
“Kami telah dengan cermat memilih lokus pelayanan dan inovasi yang lebih baik sebagai salah satu tujuan kami karena kami percaya bahwa dengan mempelajari dan memahami bagaimana lembaga menjalankan tugas dan fungsinya yang penting, maka akan memperluas pengetahuan dan pengalaman peserta untuk melakukan tugas mereka sesuai dengan tanggung jawab mereka” tutup Reni.
Sementara itu Vice President NAPA, Dr. Lai Duc Vuong yang menerima kunjungan menyampaikan proses bagaimana Vietnam khususnya NAPA sedang bertransformasi dari old public administration menjadi new public administration. Hal ini tentunya sejalan juga dengan upaya Pemerintah Indonesia yang sedang melakukan transformasi digital.
Dalam pelaksanaan benchmark kali ini, peserta ASN Talent Academy juga melakukan studi banding Hanoi City Government (Hanoi People’s Committee). Saat ini Hanoi juga sedang melakukan transformasi digital dalam tata kelola maupun layanan di pemerintahan Kota. Hal ini merupakan langkah penting untuk meningkatkan efisiensi, responsifitas, dan kualitas layanan yang diberikan kepada penduduk dan perusahaan Beberapa transformasi digital yang dilakukan antara lain penguatan e-government, membangun pusat data yang kuat untuk mengintegrasikan data dari berbagai departemen dan lembaga pemerintah dan sistem perizinan online.
Selain Hanoi People’s Committee, peserta ASN Talent Academy juga mengunjungi Rumah Sakit Thanh Nhan untuk mempelajari bagaimana pemanfaatan teknologi informasi di RS Thanh Nhan Hanoi dimana hal ini adalah langkah penting untuk meningkatkan efisiensi operasional, pelayanan pasien, dan pengelolaan data medis.
Dan lokus terakhir adalah Ministry of Planning and Investment (MPI) Vietnam dimana peserta benchmark belajar bagaimana perencanaan dan pola investasi baik ke luar Vietnam ataupun ke dalam Vietnam sendiri. MPI telah melakukan sejumlah reformasi dan upaya peningkatan kualitas pelayanan mereka untuk mempermudah proses investasi dan bisnis di Vietnam.
Sementara itu di kesempatan sebelumnya Duta Besar Indonesia untuk Vietnam Denny Abdi, S.E., M.Si. yang menerima rombongan di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Hanoi berharap para peserta program ATA dari 8 instansi baik pusat ataupun daerah, bisa mengikuti program ini dengan baik. Sehingga apa yang dilihat ataupun didengar di Vietnam ini bisa menjadi inspirasi kita, sehingga ekonomi Indonesia tidak kalah kecepatannya dengan Vietnam.