Menu Close

LAN Dorong Akselerasi Digitalisasi, Untuk Transformasi Reformasi Birokrasi Menjadi Dynamic Governance

Jakarta – Pengalaman pandemi covid-19 beberapa waktu lalu telah mengajarkan kita semua pentingnya melakukan transformasi pelayanan publik ke arah digital, atau lebih dikenal dengan digitalisasi birokrasi. Akselerasi digitalisasi ini dirasa menjadi salah satu cara melahirkan birokrasi yang lincah dan cepat sebab semua kebutuhan masyarakat sudah terintegrasi dalam satu genggaman. Hal ini diungkapkan Plh. Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN), Dr. Muhammad Taufiq, DEA, pada Upacara Pelepasan Peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan X tahun 2023, di Graha Makarti Bhakti Nagari, ASN Corporate University, Pejompongan, Kamis (24/8).

“Akselerasi digitalisasi dapat membawa transformasi reformasi birokrasi di tahun 2025 menjadi dynamic governance, dimana birokrasi semakin efektif efisien dengan ciri agile dan adaptif sehingga setara dengan birokrasi berkelas dunia” tambahnya.

Lebih jauh, Taufiq menjelaskan, saat ini lembaga pemerintah merasa bahwa penerapan layanan digital sudah cukup menjadi sebuah organisasi digital, namun sebenarnya transformasi digital tersebut berfokus pada perubahan mendasar yaitu mindset dan cara kerja “doing digital” menjadi “being digital”. Berdasarkan data yang di rilis Deloitte terdapat 4 fase transformasi digital, dimulai dari Beginning Digital pada tahapan ini birokrasi hanya menyediakan platform digital berupa website sebagai sumber informasi bagi pelayanan masyarakat, fase kedua adalah “doing digital”, pada fase ini teknologi digital yang diterapkan dapat meningkatkan pelayanan masyarakat namun tidak merubah mindset pengelola pelayanan, mindsetnya masih konvensional.

“Fase ketiga adalah becoming digital, pada fase ini penerapan teknologi digital sudah secara menyeluruh walau sebagian kecil masih memadukan antara layanan fisik dan digital, transformasi ini telah dilakukan namun masih memerlukan kecerdasan kognitif sebagai perbaikan secara berkelanjutan” tambahnya.

Dan fase terakhir adalah being digital, dimana manusia telah bertransformasi secara menyeluruh ke arah digital dengan pemanfaatan artificial intellegence, cloud dan lainnya untuk melakukan keseluruhan pelayanan masyarakat, dan ke depannya akan mengarah pada hal tersebut.

“Oleh karena itu, kita sebagai pimpinan atau leadership harus senantiasa mendorong anak buah kita untuk mengembangkan kompetensinya terutama dibidang digitalisasi birokrasi, karena pimpinan yang berhasil adalah pimpinan yang mampu mengembangkan kompetensi pegawainya, dan menyiapkan kader-kader pemimpin di masa yang akan datang,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Manajerial ASN, Dr. Caca Syahroni, SIP., M.Si dalam laporannya menyampaikan tema PKN Tingkat II angkatan X ini adalah “Strategi Pemanfaatan Teknologi Rekayasa dan Metaverse dalam Pelayanan Publik”, tema yang mampu meningkatkan literasi digital dalam memanfaatkan kemajuan teknologi dalam memberikan pelayanan publik.

Adapun 5 (lima) peserta PKN Tingkat II angkatan X terbaik antara lain : 

  1. Heru Wibowo, S.E., M.A.,Ph.D. (Kementerian Keuangan)
  2. Steaven Pieterson Dandel, MPH (Pemerintah Kota Manado)
  3. Dr. Siti Sumilah Rita Susilawati, S.T., M.Sc. (Kementerian ESDM)
  4. Dr. Agus Triyono, S.Si.,M.Kes. (Kementerian Ketenagakerjaan)
  5. Dra. Hj. Noverintiwi Dewanti, M.E. (Pemerintah Kota Jambil)
Skip to content