Menu Close

Best Practice Penerapan Manajemen Talenta di Sektor Korporasi, LAN kembali gelar Webinar MTI Seri 12

Jakarta – Saat menghadapi tantangan perubahan global yang kian masif, perlu disadari betapa pentingnya kualitas sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki dalam menentukan masa depan organisasi. Namun pada kenyataannya, untuk mendapatkan talenta-talenta terbaik bagi organisasi tidaklah mudah. Oleh karenanya dibutuhkan strategi khusus untuk mendapatkan talenta-talenta terbaik organisasi yang akan memimpin di masa yang akan datang salah satunya melalui penerapan manajemen talenta. Hal ini diungkapkan Deputi Bidang Kajian dan Inovasi Manajemen Aparatur Sipil Negara, Lembaga Administrasi Negara, Dr. Agus Sudrajat, M.Si saat memberikan sambutan dalam Serial Webinar ASN Talent Academy: Sharing Best Practices Implementasi Manajemen Talenta ASN “Implementasi Manajemen Talenta: Lesson Learned dari Praktik di Korporasi”, kerjasama antara LAN dengan Tanoto Foundation, Selasa (15/8).

“Penerapan Manajemen talenta khususnya diinstansi pemerintah merupakan salah satu bagian dari Reformasi Birokrasi dimana tujuannya adalah membentuk Pemerintahan berkelas dunia tahun 2024 mendatang, oleh karena itu LAN memiliki perhatian khusus terhadap percepatan penyiapan talenta-talenta tersebut sehingga mampu membentuk ASN yang SMART”, ungkapnya

Adapun kriteria SMART ini meliputi antara lain integritas, nasionalisme, profesionalisme, berwawasan global, menguasai IT dan bahasa asing, berjiwa hospitality, berjiwa entrepreneurship, dan memiliki jaringan luas. “Melalui kriteria tersebut harapannya memberikan dampak yang signifikan terhadap percepatan kualitas sumber daya aparatur yang profesional, sehingga secara simultan dapat meningkatkan pelayanan publik”, tambahnya.

Agus menambahkan, sebagai organisasi publik, kita perlu mengetahui praktek terbaik dari perusahaan korporasi terkait dengan penerapan manajemen talenta, karena di sektor korporasi tersebut telah berhadapan langsung dengan tantangan-tantangan perkembangan global secara menyeluruh yang tentu saja memberikan turbulensi yang signifikan bagi korporasi. “Oleh karenanya melalui webinar ini kita akan mendapatkan gambaran bagaimana perkembangan paradigma dan praktek implementasi manajemen talenta di sektor korporasi yang akan dijadikan sebagai lesson learn bagi sektor publik” tuturnya.

Berkaitan dengan hal tersebut, Senior Officer Talent Management, PT. Telkom, Aditya Ferry Sanjaya, MBA menyampaikan Telkom sebagai korporasi memiliki framework yang dikenal dengan Telkom group human capital management, yang dimulai dari HC fundamental yang terdiri dari employer value proposition, core value dan employer experience kemudian dilanjutkan dengan HC direction dan talent journey yang juga disebut dengan talent management yang dimulai dari tahapan perekrutan sampai dengan pensiun. Dan terakhir adalah HC enabler atau supporting dalam keberhasilan manajemen talenta di Telkom.

“Dalam penerapannya, framework HCM di telkom sendiri menerapkan 5 prinsip yaitu agile, best practices, creating value, digital fit dan employee experience yang diterapkan pada masing-masing framework tersebut sehingga dapat menciptakan pengalaman dan engagement terbaik bagi karyawan sesuai dengan kemampuan perusahaan”, tambahnya

Ia juga menjelaskan, Telkom mengembangkan talent-talent yang akan menduduki posisi pimpinan dengan menerapkan program 70-20-10 dimana 70 persen adalah berbasis pengalaman kerja atau on the job experience melalui pengalaman kerja di telkom group, employee exchange serta penugasan di BUMN atau Kementerian, sementara itu untuk 20 persen terdiri dari interaksi antar karyawan dimana didalamnya terdapat coaching dan mentoring, sharing. Sementara untuk pendidikan hanya berperan 10 persen.

Sementara itu, Managing Partner DAP Consultant, Dr. Muh. Darmin Ahmad Pella, S.Psi., MM menyampaikan, dalam manajemen talenta dibuat skema yang bernama core business process of talent management dengan memfokuskan jabatan-jabatan kunci yang akan diisi dengan orang-orang terbaik. Maka untuk mengisi talent pool tersebut, perlu dilihat tantangan-tantangan dari pemimpin masa depan kemudian ditarik kebelakang untuk menunjuk dan mengkaderisasi siapa saja yang memiliki kemampuan untuk menduduki posisi kunci tersebut, tentu saja perlu serangkaian pengembangan kompetensi yang dibutuhkan.

Terkait dengan keberhasilan dalam mempraktekkan management talenta dikorporasi terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain kemampuan organisasi dalam mengupdate isu strategis secara periodik, merekrut untuk masa depan, pengembangan sistem rekrutmen dan kompetensi penguji, menyusun rencana suksesi, membangun sistem asesmen untuk memastikan kompetensi karyawan.

“Beberapa hal lainnya seperti pengembangan kompetensi karyawan, instruktur internal, budaya organisasi pembelajar, pengembangan kompetensi kepemimpinan, reward, fleksibelitas dan adaptif, pengambilan keputusan berbasis data serta keterbukaan dalam komunikasi”, tambahnya.

Skip to content